Dendrologi
Dendrologi berasal dari kata dendros (pohon) dan logos
(ilmu) yaitu ilmu pengetahuan tentang pohon, terutama yang tumbuh di
hutan. Sedangkan pohon sendiri berarti tumbuhan berkayu yang memiliki
satu batang utama yang jelas, pada tingkat dewasa mencapai tinggi min 4
meter dan diameter batang (setinggi dada) min 7 cm.
Ciri utama dari tumbuhan berkayu :
- Memiliki pembuluh (Xylem dan Floem)
- Tumbuhan menahun
- Memiliki pertumbuhan primer dan sekunder
- Tersusun atas selulosa dan hemiselulosa (60-70%) dan lignin (30-40%)
Morfologi Pohon
- Daun
Daun lengkap terdiri dari pelepah,
tangkai dan helaian sedangkan untuk pohon umumnya hanya terdapat tangkai
dan helaian. Setiap spesies memiliki ciri daun yang berbeda satu dengan
lainnya, ciri tersebut dapat dilihat berdasarkan :
A. Tata Daun
- Alternate (tersebar, Spiral) : satu daun dalam setiap buku, daun menuju ke berbagai arah, contoh :nangka (Artocarpus heterophyllus)
- Alternate distichous (berseling): daun hanya menuju ke 2 arah yang berlawanan, contoh : bisbul (Diospyros discolor)
- Opposite (berhadapan) : dua daun dalam setiap buku dengan posisi saling berhadapan, antar buku umumnya bersilangan, contoh : gmelina (Gmelina arborea) dan jati (Tectona grandis)
- Verticillate (berkarang, berlingkar) : terdapat lebih dari 2 daun dalam setiap buku, contoh : pulai (Alstonia scholaris)
B. Komposisi daun
Daun Tunggal (simple leaf)
Daun majemuk (compond leaf)
C. Bentuk daun
- Terlebar di tengah-tengah: bundar, elips, oblong, belah ketupat
- Terlebar di pangkal : deltoid (segi 3), cordate (jantung), laceolate (lanset), ovate, scalelike (sisik)
- Terlebar di ujung : oblanceolate, obovate (bulat telur sungsang), spatulate (sudip)
- Sama besar (pangkal, tengah, ujung daun): acicular (jarum), linear (garis, pita)
D. Pertulangan daun
- Sejajar / tertutup : Monokotil
- Menjala / terbuka : Dikotil
- Pertulangan daun yg khas seperti Marginal vein (pertulangan daun di tepi), Scalariform veination (pertulangan daun berbentuk tangga)
E. Aroma
F. Warna
G. Daun Penumpu (stipule)
- Bunga
Bunga merupakan ranting dan daun yang
berubah fungsi sebagai organ perkembangbiakan generatif. Bagian bunga
terdiri dari putik dan benang sari yang merupakan bagian utama bunga,
dan daun mahkota, daun kelopak, dasar bunga dan tangkai bunga sebagai
bagian aksesoris bunga.
Komposisi bunga :
Bunga tunggal : dalam satu tangkai hanya ada satu bunga, contoh kembang sepatu
Bunga majemuk : dalam satu tangkai terdapat lebih dari satu bunga
- Buah
Buah merupakan organ tumbuhan yang
mengandung biji, setelah terjadi penyerbukan, bakal buah berkembang
menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji.
Macam buah :
Buah biji terbuka dimana biji tidak diselubungi lapisan apapun, misalnya Pinus atau Agathis
Buah biji tertutup
dimana biji ditutupi oleh dinding buah (pericarp) yang terdiri dari tiga
lapisan yaitu exocarp, mesocarp dan endocarp. Misalnya buah mangga dan
alpukat.
Komposisi buah :
- Buah Tunggal : Berasal dari satu putik, contoh mangga, bintaro
- Buah majemuk : berasal dari dua putik atau lebih, pada dasar bunga yang sama, contoh : sirsak, nangka,
Terdapat contoh buah yang memiliki ciri
khas yaitu sudah berkecambah semenjak masih di atas pohon yang disebut
vivipary, buah jenis ini biasanya terdapat di hutan mangrove dengan
jenis Rhizophora atau Bruguiera yang merupakan hasil adaptasi dari
kondisi habitat.
- Batang
merupakan salah satu dari organ dasar
tumbuhan berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ
lain bertumpu dan tumbuh. Daun dan akar dianggap sebagai perkembangan
lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus. Batang
juga merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk membedakan
jenis dari pohon.
Terdapat beberapa jenis pohon yang
memiliki banir yaitu akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Banir
dapat dibedakan menjadi banir kuncup, banir menjalar, banir papan dan
banir terbang.
Jenis tanaman pada hutan mangrove
memiliki evolusi tersendiri untuk menyesuaikan dengan lingkungan
hidupnya, salah satunya yaitu bentuk akar. Terdapat beberapa jenis
modifikasi akar pada jenis-jenis tanaman di hutan mangrove, diantaranya
- Akar tunjang (stilt-root ): jenis Rhizophora spp. (bakau)
- Akar lutut (knee-root) : jenis bruguiera spp. (tancang)
- Akar pasak : jenis Avicennia spp. (api-api) dan sonneratia spp. (pedada)
Taksonomi tumbuhan
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu tentang
klasifikasi, tatanama dan identifikasi tumbuhan berdasarkan sifat
morfologi yang bermiripan dengan tujuan menyediakan cara pengenalan yg
mudah, dan menyederhanakan obyek studi.
Kategori golongan tumbuhan : Kingdom, divisio, sub-divisio, classis, ordo, familia, genus, species
Tatanama tumbuhan
Setiap jenis pohon biasanya memiliki tiga
nama yaitu nama lokal, nama perdagangan dan nama ilmiah. Untuk nama
ilmiah sudah diatur secara internasional oleh International code of botanical numenclature.
Pada penamaan jenis tumbuhan (species)
digunakan kombinasi ganda yang terdiri atas nama marga yang diikuti oleh
penunjuk jenis atau sering disebut sistem binomial contoh : Tectona grandis, Gmelina arborea. Manfaat
penamaan menggunakan sistem binomial ini yaitu penulisan dan penyebutan
nama jenis menjadi mudah dan sederhana sehingga komunikasi lebih
efektif.
MAKALAH SINGKAT
DENDROLOGI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pohon
kenari merupakan tanaman hutan dan belum banyak di budidayakan. Kenari
merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tumbuh di daerah Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi
Utara, Maluku dan Pulau Seram. Diduga, tanaman ini berasal dari Indonesia
bagian timur. Beberapa sumber menyatakan tanaman kenari juga banyak dijumpai di
beberapa negara seperti Afrika, Nigeria, Thailand, Filipina, Kepulawan Fiji, dan
Papua New Guinea. Penelitian intensif tentang asal-usul tanaman ini yang
sebenarnya masih perlu dilakukan. Tanaman ini berpotensi
ekonomi,
kenari diambil buahnya terutama
bagian dalam bijinya
untuk di makan dan bijinya diolah menjadi minyak. Tumbuhan ini berasal dari kawasan Malenesian
(Kennedi dan Clarke, 2004, Thomson dan Evanz, 2004)
Kenari
merupakan buah yang berkulit keras, bahkan sangat keras untuk mendapatkan
isinya kita harus menghancurkannya dengan palu atau batu,sebagaimana tempurung
juga sih tapi sangat keras kalau muda warnah kulit luarnya hijau kalo sudah tua
hitam,rasanya sangat enak. Buah kenari mengandung asam elagik dan komponen
antioksidan untuk melindungi sel dari radiasi radikal bebas, memacu sistem
imun, menghalau zat penyebab kanker, sekaligus mencegah penggandaan sel kanker. Konsentrasi omega 3 dalam buah kenari
potensial untuk menjaga pembuluh darah jantung, meningkatkan fungsi kognitif,
bersifat antiradang sehingga membantu meringankan asma, rematoid artritis, dan
radang kulit seperti eksim dan psoriasis. Buah kenari juga akan
mengantar anda menuju tidur nyenyak karena kandungan melatoninnya, antioksidan
kuat yang berperan dalam mengatur tidur.
Kandungan gizi buah kenari yaitu vitamin E,
selenium, zinc, zat besi, asam lemak omega 3, mangan, triptofan, tembaga. Manfaat
buah kenari tidak hanya untuk kesehatan secara umum. Namun kini ada manfaat
buah kenari bagi kaum pria yang tengah mengharapkan seorang anak. Dalam buah
kenari terdapat asam lemak sehat yang dapat membantu kualitas sperma.
1.2.
Tujuan
Menjelaskan
ruang lingkup dari pohon kenari.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Taksonomi
Secara
taksonomi, kenari memiliki nomenklatur. Kingdom Plantae, Subkingdom Traceobionta,
Superdivisi Spermathopyta, Divisi Magnoliphyta, Klas Magnoliopsida, Subklas
Rosidae, Ordo Sapindales, Famili Burseraceae, Genus Canarium (Leenhouts, 1956,
Anonimous, 2004, Kenneddy dan Clarke, 2004). Genus Canarium merupakan genus
terbesar dlam family Burseraceae yang terbesar dari di Afrika, Asia, dan
Kepulawan Pasifik (Sui, et al., 1997).
Jadi, dari taksonomi dapat diketahui bahwa kenari merupakan tanaman vascular (mempunyai system jaringan
pembulu pada batangnya), berbunga, berbiji, dikotil.
Spesies yang terdapat di
Pasifik Barat dapat diklasifikasikan menjadi 2 group, yaitu: (1) Maluense
(spesies: canarium lamili, canarium
salomonense, Canarium harveyi) dan (2) vulgare (Canarium vulgare Canariumovatum) (Leenhouts, 1959, Yen, 1994,
keneddy dan Clarke, 2004). Kenyataan bahwa kemiripan ketiga spesies dalam group vulgare juga
dikemukakan oleh coronel (1996) dan Thomson dan Evans (2004). Menurut Evans (1994) ketiga spesies yang dominan
tersebut berbeda-beda asalnya Canarium
vulgare dari Indonesia, Canarium
ovatum dari Filipina, dan Canarium
indicum berasal dari Indonesia, Papua New Guinea, Salomon, dan Vanuatu
Leenhouts (1959) mengemukakan bahwa Canariun
indicum dan Canarium vulgare sangat
mirip (overlap) Terutama jika
didasarkan pada stipula dan morfologi buahnya (bentuk, ukuran, keebalan shell, dan warna skin buahnya) Namun
demikian, Canarium indicum mempunyai produksi lebih
tinggi dari spesies yang lain dan ukuran lebih besar sehingga paling sesuai
untuk dijadikan komoditi komersil (mempunyai produksi lebih tinggi dari spesies
yang lain dan ukuran lebih besar sehingga paling sesuai untuk dijadikan
komoditi komersil (Yen, 1994).
Genus Canarium memiliki sekitar 100 spesies yang kebanyakan
tumbuh di hutan lembab dataran rendah di daerah Malanesia (Kennedy dan Clarke,
2004). Namun demikian, spesies domestic yang paling banyak terdapat diindonesia
antara lain, Canarium lamili (Irian
Jaya), Canarium vulgare (Sangihe
Talaud, Sulawesi, Seram, Morotai, Tanimbar, dan Flores), dan Canarium indicum ini dikenal juga dengan nama Canarium aboinense Hochr., Canarium commune L., Canarium mehenbethene Gaertn., Canarium
meluccanum Blume, dan Canarium
zephyrinum Rumphius (Thomson dan
Evans, 2004).
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Burseraceae
Genus: Canarium
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Burseraceae
Genus: Canarium
Nama
binomial:
Canarium
indicum L.
Canarium
vulgare Leenh.
2.2.
Morfologi
Secara
morfologi atau struktur tubuh bagian luar dari tanaman kenari:
o
Batang
Batangnya tegak dengan warna pegagan kelabu, kayu putih, serta teras coklat tua. Jika kulitnya diiris akan mengeluarkan getah kenari, seperti damar, mula-mula berwarna putih dan melekat, kemudian seperti lilin berwarna kuning pucat (elemi). Gum elemi memiliki tekstur lunak, berwarna keputih-putihan berbau aromatik seperti terpentin, dan merupakan hasil eksudasi patologis dari tumbuhan ini. Pohon ini memproduksi gum hanya pada saat daun mulai tumbuh. Selama musim kering, pohon tersebut berada dalam masa dorman, tanpa daun, dan tidak memproduksi resin. Minyak elemi tidak digunakan secara meluas dalam industri parfum. Kadang-kadang minyak tersebut digunakan dalam bahan pewangi sabun dan preparasi teknik yang harganya murah. Namun demikian, minyak ini cocok digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan isolat fellandren yang digunakan untuk pembuatan senyawa minyak atsiri artifisial (tiruan). Gum sejak lama digunakan dalam plaster farmasi dan salep, dan untuk memberikan sifat mantap
Batangnya tegak dengan warna pegagan kelabu, kayu putih, serta teras coklat tua. Jika kulitnya diiris akan mengeluarkan getah kenari, seperti damar, mula-mula berwarna putih dan melekat, kemudian seperti lilin berwarna kuning pucat (elemi). Gum elemi memiliki tekstur lunak, berwarna keputih-putihan berbau aromatik seperti terpentin, dan merupakan hasil eksudasi patologis dari tumbuhan ini. Pohon ini memproduksi gum hanya pada saat daun mulai tumbuh. Selama musim kering, pohon tersebut berada dalam masa dorman, tanpa daun, dan tidak memproduksi resin. Minyak elemi tidak digunakan secara meluas dalam industri parfum. Kadang-kadang minyak tersebut digunakan dalam bahan pewangi sabun dan preparasi teknik yang harganya murah. Namun demikian, minyak ini cocok digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan isolat fellandren yang digunakan untuk pembuatan senyawa minyak atsiri artifisial (tiruan). Gum sejak lama digunakan dalam plaster farmasi dan salep, dan untuk memberikan sifat mantap
o
Akar
Sistem perakaran pada tanaman ini adalah sistem akar tunggang. Pada sistem akar tunggang, baik akar primer maupun satu atau lebih akar lateral yang menggantikan akar primer pada tahap awal perkembangan kecambah tumbuh lebih cepat dan menjadi lebih besar serta kuat daripada akar-akar lain, sehingga terbentuk satu atau lebih akar–akar utama.
Sistem perakaran pada tanaman ini adalah sistem akar tunggang. Pada sistem akar tunggang, baik akar primer maupun satu atau lebih akar lateral yang menggantikan akar primer pada tahap awal perkembangan kecambah tumbuh lebih cepat dan menjadi lebih besar serta kuat daripada akar-akar lain, sehingga terbentuk satu atau lebih akar–akar utama.
o
Daun
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan 4-5 pasang pinak daun yang menjorong memanjang, dengan permukaan licin dan mengkilap. Daun tidak mempunyai daun penumpu.
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan 4-5 pasang pinak daun yang menjorong memanjang, dengan permukaan licin dan mengkilap. Daun tidak mempunyai daun penumpu.
o
Bunga
Perbungaannya berbentuk malai. Berkelamin tunggal, zigomorf, kelopak dan mahkota berbilangan 5, daun kelopak dan daun mahkota berbilangan 5, daun mahkota bebas. Benang sari 8. Tersusun dalam 2 lingkaran yang tidak lengkap. Cakram kelihatan jelas.
Perbungaannya berbentuk malai. Berkelamin tunggal, zigomorf, kelopak dan mahkota berbilangan 5, daun kelopak dan daun mahkota berbilangan 5, daun mahkota bebas. Benang sari 8. Tersusun dalam 2 lingkaran yang tidak lengkap. Cakram kelihatan jelas.
o
Buah
Bakal buah beruang 2-3, tiap ruang dengan 1-2 bakal biji
yang apotrop atau epitrop. Berbiji, gepeng, panjang, terdapat 2-3 biji dalam
satu buah (berbentuk sawo kecil).
o
Biji
Bijinya banyak mengandung lemak manis. Biji yang kering akan mengandung 65 % minyak lemak ( = ester , asam stearine , palminine , oleine , dan minyak wijen ). Minyak dan lemak merupakan bahan cadangan penting dalam tubuh tumbuhan yang seringkali dijumpai dalam biji. Lemak dan minyak merupakan gliserida asam lemak. Perbedaan diantara keduanya umumnya berdasarkan sifat-sifat fisik, pada suhu normal lemak berbentuk padat, dan minyak berbentuk cairan. Lemak jarang disimpan didaun, batang, dan akar, tapi sebagian besar dibiji. Lemak selalu disimpan dalam benda khusus disitosol, dan sering terdapat ratusan sampai ribuan benda itu ditiap sel penyimpannya. Benda itu dinamakn benda lipid sferosom, dan oleosom. Oleosom dapat diisolasi dari biji dalam bentuk agak murni, sehingga dapat dianalisis komposisi dan strukturnya.
Bijinya banyak mengandung lemak manis. Biji yang kering akan mengandung 65 % minyak lemak ( = ester , asam stearine , palminine , oleine , dan minyak wijen ). Minyak dan lemak merupakan bahan cadangan penting dalam tubuh tumbuhan yang seringkali dijumpai dalam biji. Lemak dan minyak merupakan gliserida asam lemak. Perbedaan diantara keduanya umumnya berdasarkan sifat-sifat fisik, pada suhu normal lemak berbentuk padat, dan minyak berbentuk cairan. Lemak jarang disimpan didaun, batang, dan akar, tapi sebagian besar dibiji. Lemak selalu disimpan dalam benda khusus disitosol, dan sering terdapat ratusan sampai ribuan benda itu ditiap sel penyimpannya. Benda itu dinamakn benda lipid sferosom, dan oleosom. Oleosom dapat diisolasi dari biji dalam bentuk agak murni, sehingga dapat dianalisis komposisi dan strukturnya.
2.3. Distrubusi
Atau Penyebaran Di Dunia
Kenari adalah tumbuhan berpotensi ekonomi yang merupakan anggota suku Burseraceae. Tumbuhan ini
berasal dari kawasan Malesia timur dan
diambil buahnya untuk dimakan,
terutama bagian dalam bijinya. Daerah
asalnya terutama adalah Maluku sampai Vanuatu. Paling tidak ada dua spesies
yang biasa menghasilkan buah kenari (bahasa Inggris: canarium
nut), yaitu Canarium vulgare Leenh. dan C. indicum L. Selain itu,
dari luar Indonesia juga diperdagangkan buah dari spesies Canarium lainnya, yaitu
C. harveyi dan C. solomonense, yang biasa
disebut galip nut dan agak mirip bentuk buahnya.
Pulau Gapi (kini Ternate)
mulai ramai di awal abad ke-13, penduduk Ternate awal merupakan warga eksodus
dari Halmahera. Awalnya di Ternate terdapat 4 kampung yang masing - masing
dikepalai oleh seorang momole (kepala marga), merekalah yang pertama –
tama mengadakan hubungan dengan para pedagang yang datang dari segala penjuru
mencari rempah – rempah. Penduduk Ternate semakin heterogen dengan bermukimnya
pedagang Arab, Jawa, Melayu dan Tionghoa. Oleh karena aktifitas perdagangan
yang semakin ramai ditambah ancaman yang sering datang dari para perompak maka
atas prakarsa momole Guna pemimpin Tobona diadakan musyawarah untuk membentuk
suatu organisasi yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal
sebagai raja.
Tahun 1257 momole Ciko
pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai Kolano (raja) pertama
dengan gelar Baab Mashur Malamo (1257-1272). Kerajaan Gapi berpusat di
kampung Ternate, yang dalam perkembangan selanjutnya semakin besar dan ramai
sehingga oleh penduduk disebut juga sebagai “Gam Lamo” atau kampung besar
(belakangan orang menyebut Gam Lamo dengan Gamalama). Semakin besar dan
populernya Kota Ternate, sehingga kemudian orang lebih suka mengatakan kerajaan
Ternate daripada kerajaan Gapi. Di bawah pimpinan beberapa generasi penguasa
berikutnya, Ternate berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan
sebuah pulau kecil menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar di bagian
timur Indonesia khususnya Maluku.
Di Indonesia
bagian timur buah kenari ini penghasilan
utama warga Pulau Makian di Halmahera Selatan, Maluku Utara.Banyaknya kenari
menyebabkan pulau ini dikenal sebagai Pulau Kenari. warga Desa Waegitang,
Kecamatan Pulau Makian, Halmahera Selatan, Maluku Utara, kebun kebun warga
banyak dipenuhi pohon kenari dan kelapa. Pepohonan kenari itu sangat rimbun dan
ada yang berusia di atas 100 tahun.
.
2.4. Persyaratan Tempat Tumbuh
o
Ekologi
Tempat tumbuh dari tanaman kenari yaitu di hutan primer. Tanaman kenari ini tumbuh dengan baik pada tanah-tanah kapur, tanah-tanah berpasir di pantai. Tetapi dapat juga tumbuh pada tanah-tanah podsolik yang kurang subur sampai yang subur dan pada tanah-tanah latosol. Tanaman kenari dapat tumbuh dan berproduksi baik pada ketinggian 0 – 1000 meter di atas permukaan laut, walaupun dibeberapa tempat dapat juga tumbuh pada ketingian 1500 meter dpl. Tanaman kenari ini juga dapat tumbuh pada lahan datar, bergelombang dan bertebing-tebing curam.
Tempat tumbuh dari tanaman kenari yaitu di hutan primer. Tanaman kenari ini tumbuh dengan baik pada tanah-tanah kapur, tanah-tanah berpasir di pantai. Tetapi dapat juga tumbuh pada tanah-tanah podsolik yang kurang subur sampai yang subur dan pada tanah-tanah latosol. Tanaman kenari dapat tumbuh dan berproduksi baik pada ketinggian 0 – 1000 meter di atas permukaan laut, walaupun dibeberapa tempat dapat juga tumbuh pada ketingian 1500 meter dpl. Tanaman kenari ini juga dapat tumbuh pada lahan datar, bergelombang dan bertebing-tebing curam.
o
Iklim
Ditinjau dari kondisi iklimnya, tanaman kenari ini dapat tumbuh di daerah-daerah yang beriklim
kering dan basah. Tanaman kemiri dapat tumbuh di daerah dengan jumlah curah
hujan 1.500 – 2.400 mm per tahun dan suhu 200 – 270 C.
2.5. Status Konservasi
Status
konservasi spesies adalah indikator kemungkinan untuk spesies yang masih ada
dan tersisa hingga saat ini atau masa depan. Banyak faktor digunakan untuk
menentukan status konservasi suatu spesies: tidak hanya spesies yang tersisa,
namun juga seluruh peningkatan atau penurunan populasi dari waktu ke waktu,
tingkat keberhasilan perkembangbiakan, dan ancaman-ancamannya.
Pernahkah
anda melihat tumbuhan kenari yang buahnya sebesar bola tenis, dan bagian
kulitnya dapat menghasilkan damar? Bila anda ingin melihat dan menikmati
kelezatan buah kenari langka tersebut, maka silakan datang ke perkampungan
Wongongira di pedalaman Halmahera bagian utara.
Permukiman
Wongongira di kabupaten Halmahera Utara merupakan salah satu lokasi binaan suku
Togutil oleh Yayasan Kemanusiaan Pengembangan Suku Terasing (YKPST) Maluku. Kenari
langka yang dikenal kelompok suku Togutil Halmahera dengan sebutan
"Hiburu" atau kenari raksasa itu, semula tumbuh liar di hutan
belantara Halmahera, pulau terbesar di provinsi Maluku Utara. Tak banyak orang
yang mengetahui keberadaan tanaman langka yang kini terancam kelestariannya
itu, mungkin karena lokasinya terlalu jauh dari Kecamatan Tobelo dan Kao.
Warga
suku Togutil selama ini hanya memanfaatkan buah kenari raksasa tersebut untuk
keperluan sehari-hari mereka, itupun dalam jumlah yang terbatas. Padahal, di
sekitar pohon kenari tersebut menumpuk buah yang sudah kering tanpa
dimanfaatkan atau diolah menjadi bahan makanan serta minyak goreng, kata
pengurus YKPST Maluku Ny. Otha Soselissa kepada penulis.
Daging
atau isi buah kenari raksasa tersebut cukup tebal dan berisi, sedangkan bagian
kulit luarnya berwarna kuning kelabu mirip kulit kentang, namun tidak pernah
dijual di pasaran. Uniknya lagi getah damar yang terdapat pada buah kenari raksasa
ini berwarna putih, biasanya dipenggal-penggal bagian kulitnya kemudian dibakar
dan nyalanya seperti lilin untuk menerangi rumah warga suku Togutil di malam
hari. Kenari biasa yang selama ini mereka jual di pasaran lokal, selain buahnya
kecil dan kulitnya berwarna hitam saat panen, isi buahnya tidak seberapa dan
agak tipis.
Kalangan
suku Togutil awalnya menganggap sepele tanaman langkah tersebut padahal
ukurannya hampir empat kali ukuran buah kenari biasa, papar tua adat suku
Togutil di Wangongira, Lukas Gassa kepada penulis. "Namun, setelah
diberitahu Ny. Optha bahwa kenari hiburu merupakan tanaman langka yang tak ada
di tempat lain di dunia dan terancam punah akibat penebangan liar, kami warga
suku Togutil di Wangongira kini berupaya menyelamatkan dan membudidayakannya di
lahan perkebunan masing-masing," kata Lukas.
Ayah
dari lima anak itu menimpali, "Kami punya lahan perkebunan yang luas,
subur serta cocok untuk mengembangkan tanaman kenari hiburu sebagai tanamna
langka di dunia. Kami yakin suatu saat daerah Wangongira dan sekitarnya di
pedalaman Halmahera bakal menjadi pemasok utama kenari hiburu." Kenari
langka hiburu kini menjadi sasaran perhatian dan penelitian ilmuwan asing
terutama dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, karena mereka sering melakukan
kegiatan penelitian ilmiah di pedalaman Halmahera.
Jenis
kenari hiburu tidak ada di tempat lain di dunia, ujar Ny. Otha, mengutip
pernyataan ilmuwan Amerika Serikat (AS) Adolp Bermens ketika melakukan
penelitian ilmiah di pedalaman Halmahera. Karenanya perlu diselamatkan melalui
usaha budidaya karena merupakan kebanggaan tersendiri di kalangan masyarakat
terasing Togutil selaku pengawal rimba Halmahera, ungkap Otha.
Sebagian
besar masyarakat Togutil yang dimukimkan di pulau Halmahera tertarik mengembangkan
tanaman perkebunan terutama coklat, kelapa, cengkeh, serta kenari hiburu karena
prospek pasarnya menjanjikan. Mereka juga aktif berburu kayu gaharu, rotan,
damar, aneka jenis satwa liar dan burung karena diminati konsumen dalam negeri
maupun mancanegara. Kendati hasil buruan harus dipikul dengan menempu
perjalanan cukup jauh, baik berjalan kaki maupun menggunakan rakit melalui
sungai, tapi tidak menyurutkan semangat juang warga suku Togutil untuk berpacu
demi hari esok yang lebih baik.
Demi
masa depan generasi mendatang warga Togutil yang berhasil dibina pihak yayasan
(YKPST) Maluku, kini berjuang keras menyekolahkan anak-anak mereka ke berbagai
jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta untuk membangun Halmahera.
Selamatkan (konservasi)
"Saya dan beberapa rekan pengurus
yayasan selama ini berupaya keras menyelamatkan tumbuhan kenari tersebut dari
kegiatan penebangan liar maupun kegiatan eksploitasi hutan yang dilakukan para
pengusaha pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang beroperasi di pulau terbesar
di Maluku Utara itu," ujar Ny. Otha.
Selain itu, mereka membina dan melatih
ketrampilan warga suku Togutil yang dimukimkan untuk mengolah dan memanfaatkan
buah kenari menjadi minyak kenari maupun proses pengeringan buah kenari untuk
dipasarkan ke daerah Tobelo, ibukota Kabupaten Halmahera Utara.
Hutan
belantara Halmahera Provinsi Maluku Utara, selain kaya aneka jenis kayu
bernilai ekonomis yang kini ramai dieksploitasi para pengusaha pemegang Hak
Pengusahaan Hutan (HPHJ) maupun masyarakat, juga aneka jenis hutan bambu,
rotan, damar, gaharu serta kenari.
Umumnya
pohon kenari di pedalaman Halmahera kendati berusia ratusan tahun, namun
berbuah lebat dan hasilnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga suku
Togutil karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan mengolah buah kenari
menjadi aneka produk pangan yang laku di pasaran dalam negeri maupun ekspor.
Kayu
kenari tergolong kayu mewah berkualitas yang jadi sasaran penebangan para
pemegang HPH maupun para penebang liar untuk industri kayu lapis maupun kayu
gelondongan karena tidak mudah dimakan rayap dan memiliki daya tahan cukup lama
untuk bahan perabot rumah tangga.
Tingkat
pertumbuhan kayu kenari di pedalaman Halmahera tergolong cukup baik, namun
tanaman tersebut perlu diamankan dan diselamatkan dari kemungkinan kepunahannya
akibat penebangan liar oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab demi kepentingan
sesaat.
Adanya
perhatian dan kepedulian masyarakat terasing suku Togutil untuk mengembangkan
tanaman kenari, khususnya kenari hiburu di lahan kebun mereka atas bimbingan
pihak yayasan (YKPST) merupakan suatu upaya nyata yang perlu mendapat dukungan
Pemda Maluku Utara, pinta pengurus yayasan tersebut Drs Piet Pelupessy.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ø Pohon
kenari adalah tanaman hutan yang
memiliki nilai ekonomi tinggi baik itu dari batang, buah dan bijinya,
tanaman ini berasal dari Indonesia bagian timur, kalau di negara lain seperti; Afrika, Nigeria, Thailand, Filipina, Kepulawan
Fiji, dan Papua New Guinea.
Ø Didalam
buah kenari terdapat biji, yang rasanya
sangat enak, bijinya
bisa langsung dimakan atau diolah menjadi
minyak untuk obat-obatan karena biji kenari memiliki kandungan minyak dan gizi yang baik untuk kesehatan.
3.2.
Saran
Saran
saya yaitu perlu adanya pengelolaan yang baik untuk tanaman kenari, karena
tanaman kenari ini memiliki manfaat dan keuntungan yang besar yaitu diantaranya ekonomi dan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Thomson LAJ
& Evans B. 2004. Canarium indicum var. indicum and
C. harveyi (canarium nut). Lembar informasi dari
www.traditionaltree.org.
http://www.halmaherautara.com/artl/38/kenari,-tanaman-langka-yang-terancam#.Uxh-MTeouho
http://www.silvikultur.com/Karakteristik_Pohon_Kenari.html
http://id.wikipedia.org/wiki/kenari.html
0 komentar: