Metode Penelitian Akuntansi
Konsep Dasar Penelitian
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan
tujuan tertentu.
Cara
ilmiah berati kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.
Metode
penelitian akuntansi dapat diartikan sebagai cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data yang obyektif, valid, dan realibel, dengan tujuan dapat
ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat
digunakan untuk memahami, memcahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
akuntansi.
Jenis-jenis Penelitian
1. Menurut
tujuan adalah murni dan terapan
2. Menurut
pendekatan adalah survey, ex. post facto. eksperimen, naturalistik, police
research, action research, evaluasi, dan sejarah.
3. Menurut
tingkat eksplanasi adalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
4. Menurut
jenis data adalah kuantitatif, kualitatif, dan gabungan keduannya.
Karakteristik Proses Penelitian
1. Penelitian
harus sistematis.
2. Penelitian
harus logis.
3. Penelitian
harus empiris.
4. Penelitian
mempunyai sifat reduktif.
5. Penelitian
bersifat replicable dan trasmitable
Proses Penelitian
1. Proses
penelitian naturalistik/kualitatif bersifat siklus.
2. Proses
penelitian kuantitatif bersifat linier.
Ruang Lingkup Penelitian Akuntansi
1. Menguasai
materi yang akan diteliti (akuntansi)
2. Menguasai
metodologi.
Variabel
Variabel
adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang atau obyek yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Macam variabel
1. Variabel
independen
2. Variabel
dependen
3. Variabel
moderator
4. Variabel
intervening
5. Variabel
kontrol
Paradigma Penelitian
Paradigma
adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitasnya yang merupakan
perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang
komplek. (Patton)
Paradigma
penelitian adalah pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat dijabarkan
berbagai variabel yang diteliti kemudia membuat hubungan antara suatu variabel
dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah
penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan,
metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik dan analisa yang
digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.
Masalah
Suatu
penelitian berangkat dari satu masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi.
Masalah
penelitian yang baik adalah:
1. Masalah
harus feasible
2. Masalah
harus jelas
3. Masalah
harus signifikan
4. Masalah
bersifat etis.
Bentuk-bentuk
permasalahan penelitian dikembangkan berdasarkan tingkat eksplanasi yaitu:
1.
Permasalahan deskriptif
Permasalahan
deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri,
yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan.
Contoh:
Berapa persen penggunaan modal kerja di perusahaan X?
Seberapa
baik penggunaan metode persedian LIFO di perusahaan Y?
2.
Permasalahan komparatif
Permasalahan
komparatif adalah suatu permasalahan penelitian bersifat membandingkan
keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih.
Contoh:
Adakah perbedaan sistem akuntansi antara perusahaan dagang dan jasa?
Adakah
kesamaan SPI antara perusahaan dagang dan jasa?
3.
Pemasalahan asosiatif
Permasalahan
asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menghubungkan dua
variabel atau lebih. Permasalahan asosiatif dibagi tiga macam yaitu:
a. Hubungan
simetris adalah suatu hubungan antara dua varaiabel atau lebih yang bersifat
kebersamaan.
Contoh:
Adakah hubungan antara sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern?
b. Hubungan
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Contoh:
Adakah pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan?
c. Hubungan
interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Contoh:
Hubungan antara laba dan penjualan.
Hubungan antara rentabilitas dan
modal
Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Bentuk-bentuk
hipotesis penelitian sangat terkai dengan rumusan masalah penelitian.
1.
Hipotesis deskriptif
Contoh
permasalahan:
Berapa
persen penggunaan modal kerja di perusahaan X?
Maka
hipotesis nol: Penggunaan modal kerja di perusahaan X = 65%
Sedangkan
hipotesis statistik: Ho: ? = 65%; Ha: ? ? 65%.
2.
Hipotesis komparatif
Contoh
permasalahan:
Adakah
perbedaan sistem akuntansi antara perusahaan dagang dan jasa?
Maka
hipotesis nol: tidak terdapat perbedaan sistem akuntansi antara perusahaan
dagang dan jasa
Sedangkan
hipotesis statistik: Ho: ? 1 = ? 2; Ha: ? 1? ? 2.
3.
Hipotesis asosiatif
Contoh
permasalahan:
Adakah
hubungan antara sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern?
Maka
hipotesis nol: Tidak terdapat hubungan sistem akuntansi dengan sistem
pengendalian intern
Sedangkan
hipotesis statistik:
Ho:
? = 0, Tidak terdapat hubungan sistem akuntansi dengan sistem pengendalian
intern
Ha:
? ? 0, Terdapat hubungan sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern
Contoh
permasalahan:
Adakah
pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan?
Maka
hipotesis nol: Tidak ada pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap
rentabilitas perusahaan
Sedangkan
hipotesis statistik:
Ho:
? = 0, Tidak ada pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas
perusahaan
Ha:
? ? 0, Ada pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan
Populasi
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel
Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
Teknik
sampling
1.
Probability sampling
Teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a.
Simple random sampling
Teknik
ini dalam pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi (populasi dianggap
homogen).
b.
Proportionate stratified random sampling
Teknik
ini dalam pengambilan sampel dari semua anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proposional.
c.
Disproportionate stratified random sampling
Teknik
ini dalam pengambilan sampel dari populasi berstrata tetapi tidak kurang
proposional.
d.
Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)
Teknik
ini dalam pengambilan sampel dari obyek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas.
2.
Non-probability sampling
Teknik
sampling yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a.
Sampling sistematis
Teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut.
b.
Sampling kuota
Teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan.
c.
Sampling Aksidental
Teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d.
Purposive sampling
Teknik
penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja.
e.
Sampling jenuh
Teknik
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
f.
Snowball sampling
Teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh
memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.
Skala Pengukuran dan Instrumen
Penelitian
Dalam
melakukan penelitian sering kali kita mendapatkan data. Data tersebut sering
kita jumpai berupa kata, angka, gambar, sketsa dan lain-lain. Dalam hal ini,
data dibagi menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Untuk
lebih jelasnya anda perhatikan skema gambar berikut ini:
Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk data, kalimat, dan gambar.
Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang
diangkakan (skoring: baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik
= 1).
Data
kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data
diskrit/nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara
terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil
menghitung, misalnya di suatu kelas ada mahasiswa terdiri dari 30 pria dan 40
wanita.
2. Data
kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari
hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi:
a. Data
ordinal adalah data yang bentuk rangking atau peringkat, misalnya juara 1,
juara 2, dan juara 3. Bila dinyatakan dengan skala, maka jarak satu data dengan
data yang lain tidak sama.
b. Data
interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0)
absolut/mutlak. Contoh skala inteval terdapat pada skala thermometer dimana
mempunyai jarak yang sama dan nol (0) derajat mempunyai arti bahwa suhu
ruangan/badan 0OC.
c. Data
rasio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh
skala rasio adalah tentang berat badan, tinggi badan.
Skala
pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dengan
skala pengukuran nilai-nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu
dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan
komunikatif. Dalam pengukuran sikap, sikap kelompok orang akan diketahui
tingkat gradasi dari suatu skala sikap. Macam-macam skala pengukuran dapat
berupa skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, dari
pengukuran itu akan menghasilkan data nominal, data ordinal, data interval dan
data rasio.
Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian adalah suatu alat untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti.
Bentuknya ada yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan
variabel-variabel penelitian dan ada instrumen penelitian yang sudah dibakukan
biasanya jika alat analisis bukan alat analisis statistik.
Model-model skala pengukuran
1. Skala
Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Bentuk
instrumen penelitian yang digunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist atau pilihan berganda.
2. Skala
Guttman adalah skala yang digunakan untuk mengukur jawaban yang tegas, yaitu
“ya-tidak”, “benar-salah” dan lain-lain.
3. Skala
Sematic Deferential adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, hanya
bentuknya tidak pilihan ganda atau cheklist, tetapi disusun dalam satu garis
kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak di bagian kanan garis dan
jawabnnya yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya.
4. Rating
scale adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap yang berasal dar data
kualitatif yang dikemudian dikuantitatifkan dan kemudian ditasirkan dalam
pengertian kualitatif.
Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
Pengujian
Validitas Instrumen
1.
Pengujian validitas konstruksi (construct validity)
Pengujian
validitas konstruksi didasarkan pada teori yang selanjutnya dikonsultasikan
dengan para ahli.
2.
Pengujian validitas isi (content validity)
Pengujian
validitas isi dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi
pelajaran yang telah diajarkan.
3.
Pengujian validitas eksternal
Pengujian
validitas eksternal dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara
kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang telah terjadi
di lapangan.
Pengujian Reliabilitas Instrumen
1.
Test-retest
Instrumen
penelitian diuji dengan cara mencoba instrumen beberapa kali kepada responden.
2.
Membuat dua instrumen yang equivalen
Instrumen
yang equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya
sama.
3.
Gabungan
Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan cara mencoba dua instrumen yang equivalen itu
beberapa kali, ke responden yang sama.
4.
Internal consistency
Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan cara mencoba instrumen cukup sekali saja,
kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data adalah suatu cara untuk mengdapatkan data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:
1.
Interview (wawancara)
Wawancara
adalah suatu cara yang dilakukan melalui tatap muka maupun dengan via telepon
dengan maksud mendapatkan data. Dalam teknik ini biasanya peneliti masih
mencari masalahnya tetapi ada juga yang sudah menemukan masalah dengan teknik
ini peneliti membuat pertanyaan berdasarkan variabel penelitian. Dari perbedaan
tersebut maka dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Wawancara
terstruktur adalah teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh
karena itu dlama melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyan tertulis yang alternatif jawabannya pun
telah disiapkan.
b. Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan.
2.
Angket (kuesioner)
Merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Prinsip
dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data
a.
Prinsip penulisan
b.
Pengukuran
c.
Penampilan fisik
3.
Observasi
Merupakan
teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan kegiatan yang diamati oleh
peneliti dan ada pula yang hanya mengamati kegiatan dari masalah yang akan
diteliti. Biasanya masalah penelitian yang memerlukan teknik pengumpulan data
seperti ini adalah mengenai prilaku manusia, prose kerja, gejala-gejala alam
dan lain-lain. Teknik Observasi ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Observasi
berperanserta adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
b. Observasi
nonpartisan adalah peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen.
TEKNIK ANALISIS DATA
Kegiatan
dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti. melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah
terakhir tidak dilakukan.
Macam
Teknik Analisis Data
1. Alat
analisis keuangan
a. Rasio
likuiditas
b. Rasio
rentabilitas
c. Analisis
break even point
d. dll
2. Statistik
a.
Statistik Deskriptif dan Inferensial
Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang beriaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan
menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian
dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif
maupun Inferensial Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang
beriaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin
membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang
digunakan adalah statistik inferensial.
Statistik Inferensial,
(sering juga disebut statistik induktif atau statistic probabilitas), adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberiakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel
diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi
itu dilakukan secara random.
b.
Statistik Parametris dan Nonparametris
Statistik parametris digunakan
untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel (data berupa interval dan rasio). Statistik
nonparametris sering disebut distribusi free karena tidak banyak asumsi-asumsi
yang dipakai seperti dalam statistic parametris (data berupa nominal dan
ordinal).
Cara
menentukan alat analisis statistik yang digunakan yaitu:
1. Tentukan
macam datanya (contoh: ordinal)
2. Tentukan
bentuk hipotesisnya (contoh: Asosiatif/ hubungan)
3. Tentukan
titik temu antara kolom (bentuk hipotesis) dan baris (macam data) maka alat
analisis data yang digunakan adalah spearman rank correlation
Sumber : http://setyobudiutono.blogspot.co.id/
0 komentar: