Sejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran Ekonomi (Pra-Klasik s.d. Neo-Klasik)
Teori Pembagian Kerja
Keserakahan Manusia Dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi Smith secara ekspresif mengeleminiasi motif-motif lain selain kepentingan pribadi. Jelasnya dalam konsep-konsep yang dikembangkan oleh kaum klasik ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih alternative terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia. Adapun dorongan utama setiap pelaku ekonomi dalam tindakannya adalah kepentingan pribadi. Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasan dan produsen yang rasional berusaha memperolreh keuntungan yang sebesar-besarnya.
1. Ekonomi Zaman Pra-Klasik
Pada masa pra-klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat dikelompokkan
menjadi masa Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan masa fisiokrat.
a. Masa Yunani Kuno
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini yaitu Plato, Aristoteles, Xenophone.
a. Masa Yunani Kuno
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini yaitu Plato, Aristoteles, Xenophone.
- Plato
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya tentang keadilan
dalam sebuah negara ideal. Kata Plato, dalam sebuah negara ideal,
kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang dimaksudkan untuk
pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato dapat dikatakan sebagai orang
yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan. Agar tiap orang bisa hidup
sejahtera secara merata, maka manusia perlu dan berkewajiban
mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang
melebihi kewajaran. Kalau nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan,
maka sebagian orang akan hidup berkemewahan, sedang yang lain akan
hidup dalam kesengsaraan & kehinaan. Dalam bukunya, Politika, Plato
menjelaskan bahwa selain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai
alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.
- Aristoteles
Menurut Aristoteles, ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang
pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Beliau juga orang
yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai (nilai) & harga
(price). Pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang
dalam pertukaran barang tersebut. Aristoteles membedakan proses ekonomi
ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan (use) dan keuntungan (gain). Lebih
spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik. Oeconomic atau limu
ekonomi di definisikan sebagai “the art of house-hold management, the
administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources.
Sedangkan chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam
atau keterampilan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive
dalam chrematistic.
- Xenophon
Menurut Xenophon kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan
Nomos yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Karya
utamanya adalah On The Means of Improving The Revenue of The State of
Athens. Dalam buku tersebut, Xenophon menguraikan bahwa negara Athena
yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pendapatan negara.
b. Masa Skolastik
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan
masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini
disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat
oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain, St.
Albertus Magnus, dan St. Thomas Aquinas.
- St. Albertus Magnus
Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman yang berpendapat bahwa
harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang
dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal
dengan istilah “harga yang adil dan pantas”.
- St. Thomas Aquinas
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat
bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil
karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles
yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari
sesuatu yang dilakukan tanpa usaha dan biaya.
c. Masa Merkantilisme
Istilah merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang.
Menurut paham merkantilisme, tiap negara yang berkeinginan untuk maju
harus melakukan perdagangan denagn negara lain. Paham merkantilisme
banyak dianut di negara-negara Eropa pada abad ke-16, antara lain
Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Masa merkantilisme
ditandai sebagai periode dimana setiap orang masing-masing menjadi ahli
ekonomi bagi dirinya sendiri.
- Jean Bodin
Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu,
kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli
dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik
tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada
saat itu. Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka
dari itu dalam selang waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher
menggunakannya sebagai dasar teorinya yakni teori kuantitas uang.
- Thomas Mun
Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa
dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor
keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh
Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap akan menguntungkan
sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi
pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah
komoditi yang sedang diperjual-belikan itu(barter mungkin).
Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena
menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan
pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut secara umum langsung
merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi
akan mengurangi konsumsi dan permintaan.
- Jean Baptis Colbert
Ia mendorong usaha dalam sector kerajinan dan perdagangan dengan
menekankan pengenaan pabea impor, dengan tujuan memberikan subsidi
kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan
Perancis, memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung
kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka
tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari
luar negeri di dorong masuk ke dalam Negara.
- David Hume
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan
beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap
warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan
yang diperolehnya.
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya
akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat
terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
d. Masa Fisiokrat
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah sumber daya alam.
Aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua
kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti
mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).
Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan berlaku kapan
saja dimana saja dan dalam situasi apapun (bersifat kosmopolit).
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quessnay (1694-1774). Pada
tahun 1758 Quessnay menulis buku Tableau Economique. Dalam buku
tersebut Quessnay menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti
layaknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian tubuh
dengan bagian lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu pula
proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubngan antara
bagian yang asatu dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan
hukum-hukum tersembunyi.
Masyarakat dibagi kedalam empat golongan:
1. Kelas masyarakat produktif,yaitu masyarakat yang aktif mengolah tanah seperti pertanian dan pertambangan.
2. Kelas tuan tanah
3. Kelas yang tidak produktif atau kelas steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari
tenaganya
Quesnay menganjurkan agar kebijaksanaan – kebijaksanaan yang diambil
oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup
petani, bukan memberi hak – hak khusus kepada pemilik tanah dan para
saudagar selama ini dinikmati dibawah pemerintahan merkantilisme. Kaum
fisiokrat mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai regulasi
perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum merkantilis
dianggap membuat barang – barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan
pajak yang tinggi.
Fisiokrat menerapkan single tax, yaitu pajak yang hanya dikenakan kepada
pemilik tanah. Pajak yang dianjurkan tinggi supaya orang tidak
mempunyai keinginan untuk menguasai tanah berlebihan.
2. Ekonomi Zaman Klasik
Periode klasik dalam ekonomi dimulai sejak terbitnya buku Adam Smith
yang berjudul The Wealth of Nation. Di buku ini yang akan dikupas lebih
lanjut hanya hal-hal yang terkait dengan prespektif ekonomi diantaranya
pandangan kaum klasik tetntang kekayaan, pembagian kerja, keserakahan
manusia, mekanisme pasar, dan paham liberalism.
Teori-teori Adam Smith:
Teori Pembagian Kerja
Disimpulkan bahwa pembagian kerja akan memunculkan spesialisasi; orang
akan memilih untuk mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan
kemampuannya masing-masing.
¢ Pembagian kerja dilakukan agar memperoleh hasil (kekayaan) lebih efisien dan efektif (lebih baik)
¢ Keinginan pribadi sekalipun membutuhkan pembagian kerja
¢ Bisa diterapkan baik dalam tugas tertentu maupun antar sektor dan antar negara.
¢ Pembagian kerja dilakukan agar memperoleh hasil (kekayaan) lebih efisien dan efektif (lebih baik)
¢ Keinginan pribadi sekalipun membutuhkan pembagian kerja
¢ Bisa diterapkan baik dalam tugas tertentu maupun antar sektor dan antar negara.
Keserakahan Manusia Dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi Smith secara ekspresif mengeleminiasi motif-motif lain selain kepentingan pribadi. Jelasnya dalam konsep-konsep yang dikembangkan oleh kaum klasik ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih alternative terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia. Adapun dorongan utama setiap pelaku ekonomi dalam tindakannya adalah kepentingan pribadi. Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasan dan produsen yang rasional berusaha memperolreh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Mekanisme Pasar
Pada awalnya pasar diarrtikan sebagai tempat bertemunya konsumen dan
produsen. Pada masa sekarang pasar sudah berkembang menjadi lebih jauh
lebih rumit, mengintegrasikan individu-individu dan kelompok-kelompok.
Proses integrasi pasar mendukung oleh apa yang disebut system harga.
Dipasar semua pelaku ekonomi bekerja tanpa konflik social walau setiap
orang berpartisipasi didorong kepentingan masing-masing.
¢ Motor penggerak kesejahteraan
¢ Fungsinya mengalokasikan sumberdaya yang langka secara rasional
¢ Invisible hand
¢ Bertemunya supply and demand
¢ Koordinasi melalui mekanisme harga
¢ Motor penggerak kesejahteraan
¢ Fungsinya mengalokasikan sumberdaya yang langka secara rasional
¢ Invisible hand
¢ Bertemunya supply and demand
¢ Koordinasi melalui mekanisme harga
Teori Nilai
Smith mengatakan kemakmuran sebuah negara akan bergantung pada
produktivitas pekerja terhadap kemakmuran, dimana pekerja dipekerjakan.
Faktor pertama mendorong Smith untuk berdiskusi tentang division of
labor, perdagangan, uang dan distribusi. Faktor kedua meliputi analisis
modal.
Nilai perdagangan barang ditentukan oleh jumlah pekerja yang menjalankan
barang di pasar. Tahap demi tahap dalam teori nilai pekerja ini
memunculkan adanya ‘real cost’ teori nilai. Teori nilai ini mengandung
pengertian pendapatan pekerja. Value menurut Smith dapat dibagi dua
yaitu value in use dan value in exchange. Value in use ialah nilai
kegunaan barang tersebut sedangkan value in exchange ialah nilai tukar
dari barang itu.
- Teori akumulasi kapital
Untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi
atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah.
Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi
kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas
Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi
sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan
perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri
pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai
maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada
akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan
tingkat produktivitas tenaga kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith adalah sebagai berikut:
a. Pembagian kerja
b. Proses pemupukan modal,
c. Agen pertumbuhan ekonomi,
d. Proses pertumbuhan.
a. Pembagian kerja
b. Proses pemupukan modal,
c. Agen pertumbuhan ekonomi,
d. Proses pertumbuhan.
Selain Adam Smith,Pemikir Ekonomi lain pada masa klasik diantaranya:
Jean Baptis Say
Adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis yang berasal dari
keluarga saudagar dan menjadi pendukung pemikiran Adam Smith. Say
memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta
logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar dan
pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats
its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri.
Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi
“produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu
juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi
menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga
pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).
Thomas Mathus
Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus dan
kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori
tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the Principle
of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran
yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur
padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung.
David Ricardo
Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok
permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai
pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah,
teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga,
teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
John Stuart Mill
Penerus dari pemikiran Adam Smith, membuat pemikiran ekonomi klasik
lebih manusiawi. J.S. Mill tidak terlalu kaku dengan campur tangan
pemerintah. Menemukan konsep return to scale.
3. Ekonomi Mazhab Sosialisme
Secara garis besar, gagasan ekonomi sosialis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
a. Sosialisme Sebelum Marx
Pemikiran klasik dari Adam Smith dkk. Mengundang reaksi kritis dari
beberapa pihak. Sistem perkonomian yang dikembangkan Adam Smith telah
menimbulkan kelas-kelas pemilik modal dalam masyarakat. Hal tersebut
menimbulkan pemikiran system ekonomi sosialisme sebagai tandingan dari
liberalism dan kapitalisme. Sosialisme sebelum marx ini ada yang utopis
ada yang ditempuh dengan membuat komunitas bersama. Tokoh sosialisme
utopis yang terkenal adalah Sir Thomas More. Dalam buku karangannya yang
berjudul “Utopia”, dia menulis bahwa dalam Negara sosialis, untuk
menghasilkan barang-barang dan jasa semua orang harus bekerja.
Masyarakat dianjurkan hidup sederhana. Orang cukup bekerja 6 jam sehari.
Dalam hidup penuh kebersamaan ini uang tidak dibutuhkan. Pakaian
semuanya seragam. Perhiasan emas dan perak tidak dihargai. Pemerintah
dijalankan secara demokratis.
Selain sosialisme yang bersifat utopis, ada juga yang berusaha
merealisasikan gagasan sosialisme dengan membentuk komunitas terlebih
dahulu. Di antaranya adalah Robert Owen, Charles Fourier dan Blanc.
Robert Owen memperjuangkan peran pemerintah dalam pembentukan desa
komunal berdasarkan asas koperasi. Untuk merealisasikan idenya, dia
membuat percontohan di Indiana Amerika Serikat. Sayangnya desa
percontohannya tidak ada yang berhasil.
b. Sosialisme Marx
Karl Marx sangat benci dengan perkonomian yang liberal yang digagas Adam
Smith. Dari segi moral Karl Marx melihat bahwa system kapitalis
mewarisi ketidakadilan dari dalam. Hal tersebut karena masyarakat
liberal tidak peduli dengan kepincangan social. Marx mengajak kaum buruh
untuk bersatu dan mengganti system ekonomi kapitalisme dengan yang
lebih menjamin pemerataan untuk semua. Menurut Marx system ekonomi
liberal menciptakan masyarakat berkelas-kelas. Lalu akumulasi capital
hanya akan memperkaya kaum pemilik modal.
Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti bagaimana teori Marx tentang
pertentangan kelas. Menurut Marx, sejarah segala masyarakat yang ada
hingga sekarang ini pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan kelas.
Pertentangan antara kelas tertindas dengan kelas penindas disebabkan
oleh perebutan kesejahteraan. Teori pertentangan kelas pun dasarnya
adalah filsafat dialektika materealisme historis. Teori Marx yang lain
adalah mengenai surplus value. Menurut Marx, upah yang dibayarkan
terhadap buruh itu tidak seimbang dengan apa yang dilakukan buruh. Hal
tersebut berarti buruh dieksploitasi oleh kaum pemilik modal.
c. Pembaharuan terhadap Marxisme
Ide-ide Marx menyebar sebagai anti tesis terhadap kapitalisme. Para
pendukungnya pun melakukan gerakan sampai terbentuk Negara komunis yaitu
Rusia. Namun banyak dari pendukungnya yang menafsirkan ulang pemikiran
Marx sehingga menciptakan varian-varian baru dalam ideology sosialisme.
Leninisme
Lenin berpendapat bahwa pada akhirnya Negara-negara kapitalisme akan
melakukan monopoli perdagangan. Lalu dia pun berpendapat bahwa komunisme
pada awalnya akan berhasil di Negara yang kapitalismenya paling maju,
hanya saja para buruh disana disogok oleh serikat buruh dan kenaikan
upah sehingga tidak melawan. Lenin juga mengkritik pembangunan yang tak
imbang, bahkan pada Negara kapitalis sendiri. Negara kapitalis baru
seperti Amerika, tumbuh lebih cepat disbanding Negara kapitalis lama
seperti Perancis. Lenin berhasil melakukan Revolusi Bolshevik di Rusia
pada tahun 1917.
Revisionisme
Revisionis meyakini bahwa sosialisme tidak harus diraih dengan cara
kekerasan atau revolusi. Berbeda dengan Marx dan Engel yang berpendapat
bahwa kapitalisme akan jatuh dengan revolusi kaum proletariat,
revisionis meyakini bahwa cara untuk menjatuhkan kapitalisme adalah
dengan menegakan demokrasi. Selain itu kaum buruh harus melibatkan diri
dalam serikat kaum buruh agar daya tawar buruh semakin kuat. Tokoh
revisionism diantaranya Mikhail Tugan Baranovsky dan Karl Kautsky.
Aliran Kiri Baru
Secara sederhana, aliran kiri baru dapat diartikan kombinasi
Marxisme-Leninisme ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Perbedaan
kaum kiri baru dengan Marxisme ortodoks adalah bagi kaum kiri ortodoks,
kejatuhan kapitalisme itu pasti. Namun bagi kaum kiri baru, sama seperti
revisionis, kejatuhan sosialisme tidak pasti malah tidak mesti terjadi.
Kaum kiri bari berpendapat bahwa kaum buruh hakikatnya teralienasi dari
pekerjaan mereka. Hal ini karena mereka tidak punya keputusan-keputusan
dalam pekerjaannya.
4. Ekonomi Mazhab Neo-Klasik
Berbagai serangan yang diajukan para ekonom sosialis terhadap ekonomi liberal membuat para pakar ekonomi liberal mempelajari teori-teori sosialisme untuk kemudian menjawabnya. Jawaban ekonom liberal terhadap serangan Marxis menghasilkan mazhab ekonomi baru yakni mazhab ekonomi neo-klasik yang merupakan pemantapan terhadap ekonomi klasik. Tokoh-tokoh Mazhab Neo-Klasik diantaranya Alfred Marshall, Leon Walras, Carl Menger dan W. Stanley Jevons. Walaupun penelitian mereka dilakukan secara terpisah, namun mereka mempunyai hasil yang sama terhadap teori pendekatan marjinal .Para ekonom neo-klasik menemukan teori marjinal dalam produksi dan konsumsi. Penemuan mereka membuat ekonomi menjadi semakin mikro. Marjinal adalah pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap perilaku konsumen serta penetapan harga di pasar.
Selain teori marjinal yang ditemukan saat masa neo-klasik, pada masa ini pun ditemukan teori pasar monopolistis atau persaingan tidak sempurna. Pada masa klasik orang percaya saja dengan asumsi bahwa pasar itu bersifat persaingan sempurna. Sampai Sraffa mengamati bahwa pada kenyataannya pasar barang tidaklah sempurna. Yang banyak adalah pasar yang mendekati monopoli atau monopolistic. Kondisi pasar yang tidak sempurna ini membuat kesejahteraan seperti yang diinginkan ekonom liberal hanya dalam angan belaka.
Lalu pada masa klasik ini ditemukan juga games theory dan asymmetric information. Konsep Games theory dikembangkan oleh Bertrand dan Cournot, lalu dosempurnakan oleh John Nash. Games theory bekerja atas asumsi informasi simetris. John Harsanyi mengembangkan Games Theory dalam keadaan informasi yang tidak simetris.
Mazhab Austria
Pendukung dan pemakai konsep marginal kebanyakan dari Mazhab Austria. Ekonom neo klasik yang terkenal dari mazhab ini diantaranya: Karl Menger, Freidrich Von Wieser dan Eugen Von Bohm Bawerk.
Mazhab Laussane
Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neo-klasik adalah analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum oleh Leon Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran Laussane. Sewaktu Walras meninggal, posisinya digantikan oleh Vilfredo Pareto. Pareto ini terkenal dengan teori Pareto efisien. Pemikiran Walras sebenarya tidak begitu dikenal sampai akhir hayatnya, berkat jasa Alfred Marshall pemikiran Walras bisa diakui.
Mazhab Cambridge
Alfred Marshall adalah tokoh di mazhab Cambridge. Marshall berpendapat bahwa factor-faktor subjektif pun berperan dalam penentuan tingkat harga. Seperti selera, pendapatan, dll. Bagi Marshall, Ilmu Ekonomi adalah untuk sarana untuk memperbaiki kesejahteraan manusia. Ilmu ekonomi pun sebagai daya untuk menemukan kebenaran.
4. Ekonomi Mazhab Neo-Klasik
Berbagai serangan yang diajukan para ekonom sosialis terhadap ekonomi liberal membuat para pakar ekonomi liberal mempelajari teori-teori sosialisme untuk kemudian menjawabnya. Jawaban ekonom liberal terhadap serangan Marxis menghasilkan mazhab ekonomi baru yakni mazhab ekonomi neo-klasik yang merupakan pemantapan terhadap ekonomi klasik. Tokoh-tokoh Mazhab Neo-Klasik diantaranya Alfred Marshall, Leon Walras, Carl Menger dan W. Stanley Jevons. Walaupun penelitian mereka dilakukan secara terpisah, namun mereka mempunyai hasil yang sama terhadap teori pendekatan marjinal .Para ekonom neo-klasik menemukan teori marjinal dalam produksi dan konsumsi. Penemuan mereka membuat ekonomi menjadi semakin mikro. Marjinal adalah pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap perilaku konsumen serta penetapan harga di pasar.
Selain teori marjinal yang ditemukan saat masa neo-klasik, pada masa ini pun ditemukan teori pasar monopolistis atau persaingan tidak sempurna. Pada masa klasik orang percaya saja dengan asumsi bahwa pasar itu bersifat persaingan sempurna. Sampai Sraffa mengamati bahwa pada kenyataannya pasar barang tidaklah sempurna. Yang banyak adalah pasar yang mendekati monopoli atau monopolistic. Kondisi pasar yang tidak sempurna ini membuat kesejahteraan seperti yang diinginkan ekonom liberal hanya dalam angan belaka.
Lalu pada masa klasik ini ditemukan juga games theory dan asymmetric information. Konsep Games theory dikembangkan oleh Bertrand dan Cournot, lalu dosempurnakan oleh John Nash. Games theory bekerja atas asumsi informasi simetris. John Harsanyi mengembangkan Games Theory dalam keadaan informasi yang tidak simetris.
Mazhab Austria
Pendukung dan pemakai konsep marginal kebanyakan dari Mazhab Austria. Ekonom neo klasik yang terkenal dari mazhab ini diantaranya: Karl Menger, Freidrich Von Wieser dan Eugen Von Bohm Bawerk.
Mazhab Laussane
Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neo-klasik adalah analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum oleh Leon Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran Laussane. Sewaktu Walras meninggal, posisinya digantikan oleh Vilfredo Pareto. Pareto ini terkenal dengan teori Pareto efisien. Pemikiran Walras sebenarya tidak begitu dikenal sampai akhir hayatnya, berkat jasa Alfred Marshall pemikiran Walras bisa diakui.
Mazhab Cambridge
Alfred Marshall adalah tokoh di mazhab Cambridge. Marshall berpendapat bahwa factor-faktor subjektif pun berperan dalam penentuan tingkat harga. Seperti selera, pendapatan, dll. Bagi Marshall, Ilmu Ekonomi adalah untuk sarana untuk memperbaiki kesejahteraan manusia. Ilmu ekonomi pun sebagai daya untuk menemukan kebenaran.
Sumber : http://hi-pdf.blogspot.co.id
0 komentar: