Pengantar Ilmu Ekonomi
A. Ilmu
Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam
memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif
penggunaan (opportunity cost).
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak
rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan
untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan
seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian
kesimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
a.
Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
b.
Sumber daya tersedia secara terbatas.
c.
Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi makro
dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi.
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan
perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan
perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi
makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari
John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan
fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh
dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada
gagasan-gagasannya.
Masalah ekonomi timbul sebagai akibat adanya kenyataan kenyataan di bawah
ini :
a.
Jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak, dan
b.
Alat pemuas kebutuhan, relatif dibandingkan dengan kebutuhan manusia
tersebut di atas, sangat terbatas.
Dari masa pra sejarah sampai jaman modern seperti sekarang ini belum
pernah kita jumpai suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya
telah dapat terpenuhi seluruhnya. Masyarakat yang dikatakan masih primitif
kebutuhan mereka baik jumlah maupun macamnya relatif tidak banyak bila
dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Akan tetapi oleh karena kemampuannya untuk menghasilkan barang barang dan
jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan mereka sangat kecil juga,
rnaka banyak dan kebutuhan mereka yang pemenuhan nya terbatas dalam angan-angan
mereka belaka.
Dengan semakin majunya peradaban manusia, manusia menjadi semakin cerdas
dan semakin banyak alat kapital yang mereka miliki; yang semuanya ini
meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
yang selanjutnya dapat mereka pergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan
tetapi meningkatnva kemam puan mereka menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
tersebut hampir senantiasa diikuti, dibarengi, bahkan tidak jarang pula
didahuiui oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru. Meningkatnya kebutuhan
mereka tersebut demikian cepatnya, sehingga bangsa yang pa maju di dunia dewasa
mi, masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka
yang semakin beraneka ragam teori.
Menghadapi kenyataan tidak dapat terpenuhinya semua kebutuhan mereka,
maka dengan sadar atau tidak manusia bertendensi untuk bersikap rasional, yaitu
sepanjang mereka mempunyai pilihan, mereka akan memilih pilihan yang
mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dan peng gunaan alat pemuas kebutuhan
tertentu, atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan
korban paling kecil di antara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan
kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagat alternatif
pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas
inilah yang kita sebut ilmu ekonomi atau economics.
B. Macam-macam
Ilmu dan Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan
diantara berbagai alternative pemuas kebutuhan yang relative terbatas.
Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
a.
Ilmu ekonomi deskriptif, yang bersifat mengumpulkan
keterangan-keterangan faktual suatu masalah.
Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
wujud dalam perekonomian. Analisis mengenai keadaan petani di Jawa Tengah
adalah tergolong sebagai ilmu ekonomi deskriptif.
Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud
di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu adalah penting
utntuk mengetahui kenyataan yang wujud. Ada kalanya hal itu tak mudah
dilakukan. Ilmu ekonomi adalah salah satu ilmu social. Di dalam ilmu social
tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud.
Ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat
berkaitan satu sama lain sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk
mengambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian.
Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga kepada kenaikan
produksi pangan. Ini sukar dujelaskan karena produksi pangan bukan saja
dipengaruhi oleh harganya saja tetapi oleh banyak faktor lain seperti iklim,
harga barang lain dan keadaan ekonomi :
b.
Teori ekonomi, bersifat menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi. Teori
ini dibagi menjadi dua : Teori ekonomi mikro dan Teori ekonomi makro.
c.
Ilmu ekonomi terapan, dimana dengan menggunakan kesimpulan yang
diperoleh dari teori ekonomi.
Untuk menjelaskan keterangan yang didapat dari ekonomi deskriptif (guna
menjelaskan kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan). Ekonomi makro merupakan
bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian
sebagai suatu keseluruhan.
Pada pokok bahasannya, ekonomi Makro menjelaskan hubungan kausal
variable-variable ekonomi agregatif, antara lain : tingkat pendapatan nasional,
tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving, investasi
nasional, jumlah uang yang beredar, tingkat harga, tingkat bunga, neraca
pembayaran internasional, stok capital nasional, utang pemerintah.
Hubungan antara meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah dengan
meningkatnya tingkat pengangguran, dan juga hubungan antara menurunnya pajak
dengan meningkatnya pengangguran masing-masing merupakan hubungan sebab akibat
atau hubungan kausalitas.
Disebut demikian karena dalam hubungan tersebut perubahan variable yang
satu mengakibatkan berubahnya variable yang lain.Variabel penyebab perubahan
disebut variable bebas atau independent variable, sedangkan variable yang
nilainya ditentukan oleh nilai variable lain disebut variable tergantung atau
dependent variable.
Contoh hubungan identitas pendapatan bisa berbentuk : pendapatan
merupakan penjumlahan pengeluaran konsumsi rumah tangga plus investasi, atau
juga berbentuk : sisa pendapatan sesudah dikurangi dengan seluruh pengeluaran
konsumsi rumah tangga merupakan saving rumah tangga.
Hukum-hukum ekonomi kesimpulan umum teoritik dikatakan mempunyai sifat
abstrak universal, dalam artian bahwa isi kandungan dalam kesimpulan umum
teoritik tersebut berlaku dimanapun dan bilamanapun juga.
Tetapi terhadap pernyataan ini perlu diketengahkan bahwa untuk berlakunya
kesimpulan umum teoritik tersebut harus dipenuhi syarat bahwa keadaan dimana
kesimpulan umum teoritik tersebut akan diterapkan harus tidak menyimpang dari
asumsi yang dipergunakan oleh teori ekonomi dalam menghasilkan kesimpulan umum
teoritik tersebut
Tujuan dari mempelajari Ekonomi Makro adalah untuk mengetahui hal yang
berkaitan dengan hokum-hukum ekonomi. Dan menghasilkan keadaan perekonomian
yang diharapkan dalam konteks :
a.
Tingkat kesempatan kerja tinggi
b.
Peningkatan kapasitas produksi nasional tinggi
c.
Tingkat pendapatan nasional tinggi
d.
Keadaan perekonomian stabil
e.
Neraca pembayaran luar negeri seimbang
f.
Distribusi pendapatan merata.
C.
Variable yang banyak Dipakai dalam Model Dasar Ekonomi Makro
Beberapa variable yang banyak dipakai dalam model dasar ekonomi Makro :
1.
Pasar Komoditi
a.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b.
Saving ( S )
c.
Pendapatan nasional ( Y )
d.
Investasi ( I )
e.
Tingkat bunga
f.
Tingkat harga ( P )
g.
Pajak ( T )
h.
Pengeluaran konsumsi pemerintah ( G )
i.
Transfer pemerintah
j.
Ekspor
k.
Impor
2.
Pasar Uang
a.
Permintaan uang untuk transaksi
b.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga
c.
Permintaan uang untuk spekulasi
d.
Bentuk uang, uang kertas/logam dan uang giral
3.
Pasar Tenaga Kerja
a.
Permintaan akan tenaga kerja dari pihak perusahaan, semakin banyak
permintaan semakin banyak kesempatan kerja.
b.
Penawaran tenaga kerja dari pensari kerja, semakin banyak penawaran
semakin banyak orang mencari kerja
c.
Upah riil.
d.
Upah nominal.
4.
Pasar Modal
a.
Permintaan akan surat-surat berharga
b.
Harga surat-surat berharga
c.
Penawaran surat-surat berharga
a. Ekonomi Mikro dalam
Kerangka Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu kelompok
ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi terapan.
Ekonomi deskriptif atau descriptive economics, mengumpulkan keterangan-keterangan
faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah ekonomi. Teori ekonomi yang biasa
juga disebut economic theory atau economic principles, yang selanjutnya dapat
dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro
dan kelompok teori ekonomi makro, tugas utamanya ialah encpb menerangkan secara
umum sistem perekonomian Apabila yang merupakan materi pembahasan adalah
perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem perekonomian, maka
teori ekonomi iersebut masuk kategori teori ekonomi mikro.
Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme
bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut
kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro. Akhirnya, yang dilakukan oleh
ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan hasil-hasil pemikiran
yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang
dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan
ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan
dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan ke dalam kelompok teori
ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price theory, dan yang
biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics.
b. Pelaku-Pelaku
Ekonomi
Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha menerangkan
perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Oleh karena itu ada man faatnya apabila untuk
sejenak perhatian kita, kita arahkan guna mengetahui macam kegiatan yang dilakukan
oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut dan hubungan-hubungan yang lazim terjadi di
antara mereka.
Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis,
sosialis maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan
ekonomi yang untuk selanjutnya kita sebut pelaku pelaku ekonomi atau
subyek-subyek ekonomi.
Ketiga kelompok pelaku pelaku ekonomi tersebut ialah :
a.
Rumah tangga keluarga,
b.
Rumah tangga perusahaan, dan
c.
Rumah tangga pemerintah.
Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai pola aktivitas
ekonomi tertentu yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem perekono mian yang
berlaku. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas bagi masing-masing
golongan pelaku ekondmi tersebut di atas dapat kita ikhtisarkan sebagai berikut
:
a)
Rumah Tangga Keluarga
Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi mi biasa disebut sebagai
household, dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang
perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga
beranggota tunggal. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga
keluarga pada pokoknya meliputi :
1.
menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan
mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba
sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka,
2.
membayar pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa
pribadi yang dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan
3.
memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang
disediakan oleh pemerintah.
b)
Rumah Tangga Perusahaan
Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori mi mempunyai bentuk
yuridis yang bermacam macam. Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan
komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan
negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang
dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti di bawah ini :
1.
membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah
tangga pemerintah,
2.
membayar pajak,
3.
memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh
pemerintah,
4.
menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, dan
5.
menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada
rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama
rumah tangga perusahaan.
c)
Rumah-Tangga Pemerintah
Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah, menjalankan
macam kegiatan ekonomi seperti berikut :
1.
membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama
sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga
keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
2.
dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya,
rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang
publik untuk dapat dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah
tangga perusahaan,
3.
memungut pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga
perusahaan dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang,
jasa-jasa serta sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan
pada butir ke 1 di atas,
4.
bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban :
a)
mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil,
b)
mengusahakan tingkat pendapatan nasioñal dan tingkat kesempatan kerja
yang tinggi,
c)
mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil, dan
d)
mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih balk mengenai hubungan hubungan
ekonomi di antara ketiga pelaku ekonomi tersebut, kegiatan kegiatan ekonomi
seperti disebutkan di atas kita ikhtisarkan dalam bentuk lingkaran aliran
aktivitas ekonomi yang biasa juga disebut circular flow diagram.
c. Materi Ekonomi
Mikro
Di atas telah diungkapkan bahwa cabang ilmu ekonomi yang dapat kita sebut
ilmu ekonomi mikro, teori ekonomi mikro, microeconomics, atau singkatnya
ekonomi mikro, biasa didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang khusus
mempelajari perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Apabila kita berpegang teguh pada
definisi ini kita harus berkesimpu1an bahwa materi-bahas ilmu ekonomi mikro
berupa perilaku ekonomi rumah tangga keluarga, perilaku ekonomi rumah tangga
perusahaan dan perilaku ekonomi rumah tangga pemerintah.
Akan tetapi rupa-rupanya para pemikir ekonomi berfikir pragmatis. Dalam
mengisi literatur ekonomi mikro para memikir ekonomi tidak mau terikat kepada
definisi ilmu ekonomi mikro seperti yang mereka lafalkan.
Pertama-tama dapat diketengahkan bahwa dengan mendasarkan kepada
pertimbangan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pemerintah di samping nilainya
secara keseluruhan sangat besar juga tujuan utamanya sering-sering adalah untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian, maka kebanyakan pemikir ekonomi tidak
memasukkan teori perilaku ekonomi rumah-tangga pemerintah ke dalam disiplin
ilmu ekonomi mikro :
1.
Teori Konsumen. Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya
membahas perilaku ekonomi rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan
penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat
diketengahkan bahwa teori konsumen mi memberi dasar teoritik konsepsi kurva
permintaan konsumen, suatu konsepsi yang peranan nya sangit besar dalam kita
mencoba menerangkan perilaku harga pasar.
2.
Teori Badan Usaha. Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga
perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam
menentukan harga satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan
kombinasi sum ber-sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang
semuanya ini didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah
tangga perusahaan adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori mi memberikan dasar
teoritik konsepsi kurva penawaran produsen.
3.
Teori Harga Pasar. Bagian daripada ilmu ekonomi. mikro ini pada dasarnya
membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori mi, seperti
disinggung di atas banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori
konsumen dan teori badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi
penawaran yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut.
4.
Teori Distribusi Pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini
mencoba menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah
untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk
sumber daya alam. leon distnibusi pendapatan mi banyak menggunakan kesimpulan
teoritik teori rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga
keluarga.
5.
Teori Keseimbangan Umum. Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu
teori konsumen, teori produsen, teoni harga pasar dan eori distribusi
pendapatan semuanya didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling
pengaruh-mempengaruhj atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku
ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang
nyata menunjukkan adanya hubungan interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro
yang dalam usaha menerangkan pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau
jasa yang dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah
diuraikan di atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling
pengaruh-mempengaruhi di antara pelaku pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut
ana/isa keseimbangan- umum atau general equilibrium analysis.
6.
Ekonomi Kemakmuran atau Welfare Economics. Teoni-teoni ekonomi mikro
sepertiyang kita uraikan di atas, dan butir ke 1 sampai dengan butir ke 5,
tidak satupun yang memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain fihak
cabang ilmu ekonomi mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba
menerangkan perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan
norma-norma etik masyarakat.
d. Metodologi Ilmu
Ekonomi
Seperti telah disinggung di atas, ilmu ekonomi mencoba menerangkan
perilaku umat manusia dalam menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan yang adanya
terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bisa dikatakan jumlahnya tidak
terbatas. Untuk mengetahui bagaimana tugas tersebut dilaksanakan, dalam bab mi
kita sajikan beberapa fasal yang menyangkut masalah metodologi.
Menurut kenyataan dunia yang nyata amat sangat kompleks. Perbuatan
seseorang demikian juga gejala-gejala yang terjadi dalam suatu perekonomian
banyak faktor yang ikut mempengaruhi atau bahkan menentukannya. Faktor-faktor
seperti misalnya politik, sosial, psikologi dan sebagainya lagi juga besar
pengaruhnya terhadap perilaku seseorang atau suatu masyarakat.
Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah salah satu dan sekian banyak
aspek kehidupan seseorang ataü suatu masyarakat, yaitu aspek ekonominya. ini
berarti bahwa kita dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dan aspek-aspek
lainnya, sekalipun kita tidak dapat memisahkannya. Oleh karena yang
menarik perhatian kita hanyalah aspek ekonomi, maka aspek-aspek lainnya kita
abaikan. Inilah yang kita sebut sebagai tin dakan abstraksi.
Meskipun semua aspek yang bukan ekonomi, telah kita kesamping kan, namun
masalahnya juga sering masih terlalu kompleks untuk bisa di peroleh gambaran
yang jelas dan kesimpulan yang berarti, oleh karena pada umumnya tidak sedikit
jumlah macam variabel ekonomi yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempunyai hubungan dengan masalah masalah yang kita persoalkan. Oleh karena itu
kita terpaksa memilih di antara variabel-variabel tersebut mana yang kita
perkirakan mempunyai peranan yang besar, dan yang bisa dipakai dalam model
analisa ekonomi yang akan kita bentuk. Model analisa ekonomi atau economic
model oleh Robert Y. Awh didefinisikan sebagai konstruksi teoritik atau
kerangka analitik yang terdiri dan satu rangkaian asumsi-asumsi dan mana
kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Di dalam menyusun model analisa ekonomi
tersebut kita menentukan asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan di antara
variabel-variabel yang kita pilih tersebut.
Langkah selanjutnya ialah, dari asumsi-asumsi yang kita pilih dan kita
susun sebagai model ekonomi tersebut kita turunkan kesimpulan kesimpulan
teoritik. Menurunkan kesimpulan-kesimpulan dan hal yang umum ke hal yang khusus
biasa disebut melakukan analisa deduksi. Yang dilakukan oleh teori ekonomi
mikro pada umumnya hanya sampai dengan langkah ini. Kesimpulan-kesimpulan teoritik
ini nantinya dapat pula dipergunakan untuk menyusun model-model analisa ekonomi
lainnya.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik yang dihasilkan tersebut apabila
diturunkan secara betul dikatakan berlaku secara abstrak universal, yaitu
berlaku di manapun juga dan bilamanapun juga, asalkan dipenuhi syarat bahwa
kenyataan dalam dunia nyata sejalan dengan asumsi-asumsi yang terbentuk dalam
model analisa ekonomi yang kita pakai. Apabila ternyata asumsi yang kita pakai
tidak sesuai dengan dunia yang nyata, maka hasil kesimpulan yang kita turunkan
tendensinya juga menjadi kenyataan.
Sebagai contoh misalya saja, Dengan menggunakan asumsi bahwa rumah tangga
perusahaan selalu berusaha memaksimumkan keuntungan, kita sampai pada
kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan akan produk yang dihasilkan oleh
sebuah perusahaan akan mengakibatkan bertambah besarnya keuntungan yang
diperoleh atau bertambah kecilnya kerugian yang diderita oleh perusahaan
bersangkutan.
Bisa saja terjadi bahwa karena sesuatu hal sebuah rumah tangga perusahaan
tidak bersikap rasional hingga meningkatnya permintaan akan produk yang
dihasilkannya tidak mengakibatkan meningkatnya keuntungan, hal mana misalnya
disebabkan tambahan hasil penjualan dipergunakan untuk membiayai bertambahnya
jumlah karyawan perusahaan.
Apabila banyak kesimpulan-kesimpulan teoritik yang menyimpang dan
kenyataan, maka kalau kita tidak hati-hati, kita dapat mengambil
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang hasilnya justru berlawanan dengan yang kita
harapkan. Oleh karena itu kita perlu menguji validitas daripada teori dengan
cara membandingkan kesimpulan-kesimpulan teoritik.
Dengan dunia empirik. Pengujian teori tidak semudah yang kita ungkapkan,
oleh karena sekali lagi dunia yang nyata sangat kompleks. Pada umumnya buku
teks ekonomi mikro tidak mempersoalkan hal ini. Akhirnya dapat disebutkan di
sini bahwa metode-metode yang banyak dipakai dalam melaksanakan pengkajian
teori ekonomi secara empirik dapat diperoleh dalãm literatur di bidang
statistik ekonomi dan di bidang ekonometrika.
e. Asumsi-Asumsi
yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi, khususnya teori ekonomi
mikro, bekerja dengan menggunakan asumsi-asumsi. Dan asumsi-asumsi tersebut ada
yang berlaku sangat umum dalam arti dipakai oleh teori ekonomi, baik teori
ekonomi mikro maupun teori ekonomi makro; ada yang hanya dipakai oleh teori
ekonomi mikro saja atau oleh teori ekonomi makro saja; dan akhirnya ada pula
yang hanya dipakai untuk bagian-bagian tertentu ekonomi mikro maupun bagian-bagian
tertentu ekonomi makro.
Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang
mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro :
1.
Asumsi Umum
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun
kebanyakan teori ekonomi lainnya :
a.
Asumsi Rasionalitas. Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.
Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo
ekonomikus atau economic man. Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud
dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha
memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan
utility maximization assump tion. Sebaliknya dalam teori rumah tangga
perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga
perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi
ini dalani literatur dikenal sebagai profit maximization assumption.
b.
Asumsi Ceteris Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other
things being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak
berubah. Yang dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan
hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan
variabel-variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model
analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain harus dianggap tidak berubah.
c.
Asumsi Penyederhanaan. Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi
kompleksnya permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa
dan difahami, sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut.
Misalnya saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang clihadapi
rumah tangga keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi, nanti akan kita
saksikan misalnya pada Bab X, penggunaan analisa indiferen un tuk menerangkan
teori permintaan, jumlah macam barang yang bisa termuat dalam grafik paling
banyak hanya dua. mi memaksa kita menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya
menghadapi dua macam barang atau jasa.
2. Asumsi Khusus
Sebetulnya tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan oleh teori ekonomi
mikro, dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal
ini kiranya mudah difahami kalau kita ingat hahwa yang membentuk perilaku
perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah perilaku para pelaku
ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan kalau kita jumpai
bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori atau
kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya.
Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori
ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh
ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi yang
lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa contoh asumsi
khusus teori ekonomi mikro. Antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium
parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian :
a.
Asumsi ekuilibrium parsial. Untuk sebagian besar model-model analisa
ekonomi mikro, seperti juga halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan
kepada asumsi berlakunya ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya
hubungan timbal-balik antara perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh
pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi
tersebut berada. Misalnya saja, sebagai akibat berubahnya cita rasa, para
konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak dipergunakan
asumsi ekuilibrium parsial, maka dalam kita membuat analisa kita harus
memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi tersebut terhadap
pendapatan nasional, yang seterusnya juga terhadap pendapatan mereka, dan yang
selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen
tersebut. Dengan menggunakan asumsi ekuilibrium parsial unsur pemantulan
semacam itu tidak kita perhatikan.
b.
Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian. Kelak kita akan
menyaksikan misalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka
berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen
melaksanakan penyesuaian atau adjustment. Menurut kenyataan banyak
hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan penyesuaian tersebut.
Faktor-faktor, seperti misalnya faktor psikologi, sosiologi, politik dan
sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap penyesuaian tersebut. Misalnya,
meskipun kita tahu bahwa dengan menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan
akan meningkat dengan cara mengurangi kortsumsi barang Y dan meningkatkan
konsumsi barang Z, namun tidak dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan
penyesuaian tersebut. Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak
menjual barang Z, mungkin kita enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut.
Dalam teori ekonomi mikro kita mengasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap
penyesuaian tersebut tidak ada ilmu ekonomi.
D.
Teori Ekonomi
Kebutuhan manusia tidaklah terbatas, akan tetapi sumber daya yang ada
adalah sangat terbatas, sehingga diperlukan suatu upaya manusia atau masyarakat
untuk mengatur atau menentukan pilihan-pilihan terhadap sumber daya yang
terbatas itu untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat yang tidak
terbatas. Sumber daya itu berupa: uang, modal, tanah, mesin, pendidikan,
keahlian, dan lain-lain.
Misalnya : seseorang yang ingin memiliki sepeda motor, kulkas, mesin cuci
dengan penghasilan pas-pasan yang tidak mungkin bisa membeli semuanya, maka dia
harus menentukan pilihan dengan membeli salah satu diantaranya. Dia menentukan
pilihan tersebut karena pada saat itu dia memiliki keterbatasan sumber daya
berupa uang.
Contoh lainnya misalnya dialami sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan
jumlah produksinya untuk menyaingi perusahaan lawan, maka perusahaan itu harus
menambahkan juga sumber daya-sumber daya tambahan, misalnya tambahan mesin atau
penggantian mesin kapasitas yang lebih besar, tenaga kerja tambahan dan atau
tenaga ahli baru, modal untuk bahan mentah, tambahan gaji, perluasan pasar dll.
Tidak mungkin semua kebutuhan perusahaan itu akan terpenuhi sekaligus, sehingga
perusahaan harus menentukan pilihan-pilihan tentang sumber daya mana yang akan
dipenuhi terlebih dahulu.
Dari contoh kasus-kasus di atas dapat diketahui pentingnya mempelajari
ilmu ekonomi, karena ilmu ekonomi
ini adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya manusia baik secara individu
atau masyarakat dalam menentukan sumber daya yang terbatas jumlahnya, untuk
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas.
Dalam definisi Paul A. Samuelson ilmu ekonomi adalah: studi mengenai
bagaimana cara manusia dan masyarakat sampai pada pilihan (dengan atau tanpa
uang) untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas yang dapat
mempunyai kegunaan-kegunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai macam barang
dan mendistribusikan untuk konsumsi baik sekarang maupun masa yang akan datang
diantara berbgai orang dan golongan dalam masyarakat.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kegunaan yang timbul dalam diri manusia dan
masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya.
a.
Lingkup Ilmu Ekonomi
a.
Microeconomics adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas perilaku
individu dalam membuat keputusan penggunaan berbagai unit ekonomi. Di sini ada perusahaan
dan rumah tangga.
b.
Macroeconomics adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku
ekonomi secara keseluruhan (economic aggregates) akan terkait dengan income,
output, employment, dan lain-lain dalam kerangka atau skala nasional.
b. Pembagian Ilmu
Ekonomi (Alferd W. Stonier dan Douglas C. Hague)
1.
Descriptive Economics (Ilmu Ekonomi Deskriptif)
Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang penting tentang pokok
pembicaraan (topik)
yang tertentu, artinya mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. Misalnya: sistem pertanian di Bali, atau industri katun di India.
yang tertentu, artinya mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. Misalnya: sistem pertanian di Bali, atau industri katun di India.
2.
Economic Theory (Ilmu Ekonomi Teori Atau Teori Ekonomi Atau Analisis
Ekonomi).
Di sini kita memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya
suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti
itu. Teori ekonomi dibangun dengan landasan pengamatan sebab akibat berdasarkan
aksi dan reaksi yang terjadi dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
3.
Applied Economics (Ilmu Ekonomi Terapan)
Di sini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang
diberikan
oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan sebagainya.
oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan sebagainya.
c. Metode Ekonomi
a)
Positive Economics
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai
pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu
pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut
pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif
dan ekonomi teori.
b)
Normative Economics
Oleh beberapa ahli dari hal ini membangun yang disebut dengan politik
ekonomi (political economics), salah satu cabangnya ekonomi kelembagaan.
Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi
yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan
pertimbangan subjektif.
Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu :
a)
Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi ?
b)
Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut ?
c)
Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan ?
Memecahkan Masalah Ekonomi :
1.
Barang apa yang akan diproduksi (What): Ditentukan oleh hak memilih
dalam nilai Rupiah yang dimiliki konsumen.
2.
Bagaimana barang diproduksi (How): Ditentukan oleh persaingan diantara
produsen.
3.
Bagi siapa barang dibuat (For Whom): Ditentukan oleh pola permintaan dan
penawaran di pasar atas faktor produksi.
E. Perbedaan
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro :
1.
Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai
berikut :
a.
Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan
ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut
full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan
berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum
berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
b.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di
bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang
berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
c.
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila
yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2.
Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum.
Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan
keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Ditinjau dari harga dan unit analisis ekonomi mikro dan ekonomi makro, yaitu :
1.
Harga
a.
Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu
saja).
b.
Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat
(keseluruhan)
2.
Unit Analisis
Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi
secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen,
perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Ekonomi Makro adalah : Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan
ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi,
inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
F.
Analisis Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Untuk membedakan konsep
ekonomi mikro dan ekonomi makro, kita akan lihat masing-masing analisis dari
ekonomi mikro dan ekonomi makro :
1.
Analisis Ekonomi Mikro
Analisis ekonomi mikro terdiri
dari teori harga, teori produksi, dan teori distribusi. Hal tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
a.
Teori harga, antara lain
membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan
permintaan akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang
memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga
permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
b.
Teori produksi, antara lain
menganalisa masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan
produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yang harus dipilih oleh
produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
c.
Teori distribusi membahas
faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang
harus dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh
para pengusaha.
2.
Analisis Ekonomi Makro
Kebalikan dari ekonomi mikro,
ekonomi makro menganalisis keadaan keseluruhan dari kegiatan perekonomian.
Ekonomi makro tidak membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang produsen,
seorang konsumen atau seorang pemilik faktor produksi, tetapi pada keseluruhan
tindakan para konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga-lembaga keuangan,
dan negara lain serta bagaimana pengaruh tidakan-tindakan tersebut terhadap perekonomian
secara keseluruhan.
Secara umum ekonomi makro
membahas :
a.
Pendapatan nasional, yakni
keseluruhan pendapatan yang diperoleh oleh suatu negara
b.
Kesempatan kerja, yang
menganalisis kondisi ketenagakerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesempatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
c.
Stabilitas harga, yakni
mencegah lonjakan harga yang terlalu tajam/ cepat yang dapat mengakibatkan inefisiensi
dalam perekonomian.
d.
Perdagangan internasional,
dimana terjadi perdagangan antar negara berupa kegiatan ekspor dan impor yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan petumbuhan ekonomi nasional.
G.
Tujuan Analisis Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
a.
Ekonomi Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan
sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
b.
Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
H.
Kesimpulan
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam
memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif
penggunaan (opportunity cost). Secara garis besar ilmu ekonomi dapat
dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
- Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi
secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang
beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai
berikut :
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
- Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
- Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
- Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah
tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum.
Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan
keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro :
Dilihat
dari
|
Ekonomi
Mikro
|
Ekonomi
Makro
|
Harga
|
Harga ialah
nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
|
Harga adalah
nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
|
Unit
analisis
|
Pembahasan
tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan
penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan
laba atau rugi perusahaan
|
Pembahasan
tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional,
pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
|
Tujuan
analisis
|
Lebih
memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat
dicapai kombinasi yang tepat.
|
Lebih
memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
perekonomian secara keseluruhan
|
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia
: http://rijalashar.blogspot.com/2014/11/makalah-pengantar-ilmu-ekonomi.html
Ngakak masa gabisa copas🤣
BalasHapusterima kasih ,bisa saya jadikan acuan dan referensi untuk pembelajaran tahap awal saya
BalasHapusandai bisa di copast kak
Hayo gratisan ya,,canda bang🙏 terus berkarya bang
BalasHapus