Motivasi Usaha
MOTIVASI
A. Teori-Teori Motivasi
Hierarki Teori Kebutuhan
(Hierarchical of Needs Theory)
Menurut
Abraham Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan
yaitu Kebutuhan Fisik terdiri dari kebutuhan akan perumahan, makanan, minuman,
dan kesehatan. Kebutuhan rasa aman dalam dunia kerja, pegawai menginginkan
adanya jaminan sosial tenaga kerja, pensiun, perlengkapan keselamatan kerja,
dan kepastian dalam status kepegawaian. Kebutuhan sosial, kebutuhan ini
berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain, dicintai orang lain, dan
mencintai orang lain. Kebutuhan pengakuan, kebutuhan yang berkaitan tidak hanya
menjadi bagian dari orang lain. Sedangkan kebutuhan untuk aktualisasi diri,
yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi.
* Teori Kebutuhan McClelland’s
(McClelland’s Theory of Needs)
McClelland
theoryof needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
Kebutuhan
dalam mencapai kesuksesan: kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar
perusahaan yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju
keberhasilan.
Kebutuhan
dalam kekuasaan atau otoritas kerja: kebutuhan untuk membuat orang berperilaku
dalam keadaan yang wajar dan bijaksana didalam tugasnya masing-masing
Kebutuhan
untuk berafiliasi: hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan
kerja.
* Teori X dan Y Mc. Gregor
Teori
X dan Y, Douglas McGregor yang dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan (2003:160)
mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia, negatif dengan tanda
label x dan positif dengan tanda label y.
Teori
X (negatif) merumuskan asumsi-asumsi sebagai berikut:
·
Rata-r-ata karyawan malas dan tidak suka
bekerja.
·
Umumnya karyawan tidak berambisi
mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindari tanggung jawabnya dengan
cara mengkambinghitamkan orang lain.
·
Karyawan lebih suka dibimbing,
diperintah, dan diawasi dalam melaksanakan pekerjaannya.
·
Karyawan lebih mementingkan diri sendiri
dan tidak memperdulikan tujuan organisasi.
Teori
Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:
·
Rata-rata karyawan rajin dan menganggap
sesungguhnya bekerja, sama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan
tidak perlu dihindari dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan
merasa kesal tidak bekerja.
·
Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung
jawab dan berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.
·
Karyawan selalu berusaha mencapai
sasaran organisasi dan mengambangkan dirinya untuk mencapai sasran itu.
Organisasi seharusnya memungkinkan karyawan mewujudkan potenisnya sendiri
dengan memberikan sumbangan pada tercapainya sasaran perusahaan.
* ERG Theory (Existence,
Relatedness, Growth Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Clayton
Alderfer yang dikutip oleh A. A. Anwar prabu mangkunegara (2007:98), yang
sebetulnya tidak jauh berbeda dengan teori dari Abraham Maslow. Teori ini
mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:
·
Existenceneeds, kebutuhan ini
berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum,
pakaian, bernapas, gaji, keamanan kondisi kerja, fringe benefits.
·
Relatednessneeds, kebutuhan
interpersonal, yaitu kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
·
Growth needs, kebutuhan untuk
mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan
dan kecakapan pegawai.
* Teori Herzberg
Menurut Hezberg adalah teori yan ia
kembangkan lagi berdasarkan teori Hiegiene yakni, orang menginginkan dua macam
faktor kebutuhan, yaitu:
Kebutuhan
akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance factors). Faktor kesehatan merupakan kebutuhan yang
berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol
setelah dipenuhi. Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja
fisik, supervisi, macam-macam tunjangan.
Faktor pemeliharaan yang menyangkut
kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi
intrinsik, kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan
menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi yang
baik.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau
proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain
Faktor ekstern
·
Lingkungan kerja
·
Pemimpin dan kepemimpinannya
·
Tuntutan perkembangan organisasi atau
tugas
·
Dorognan atau bimbingan atasan
Faktor intern
·
Pembawaan individu
·
Tingkat pendidikan
·
Pengalaman masa lampau
·
Keinginan atau harapan masa depan
Sumber
lain mengungkapkan, bahwa di dalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian
interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi:
individu
dengan segala unsur-unsurnya: kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan
sistem nilai yang dianut, latar belakang kehidupan sosial budaya, dan
sebagainya.
Situasi
dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan:
·
persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam kerja itu
sendiri, kemungkinan timbul perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan
oleh pekerjaan.
·
Proses penyesuaian yang harus dilakukan
oleh masing-masing individu terhadap
peaksanaan pekerjaannya.
·
Pengaruh yanga kana datang dari berbagai
pihak.
·
Reaksi yang timbul terhadap pengaruh
individu
·
Prilaku atas perbuatan yang ditapilkan
oleh ndvidu
·
Timbul persepsi dan bangkitnya kebutuhan
baru, cita-cita dan tujuan.
C. Konsep-Konsep Motivasi
Konsep
motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut
Model
Tradisional Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang
berprestasi.
Model Hubungan Manusia
Untuk
memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui
kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
Model Sumber Daya Manusia
Pegawai
dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti
D. Jenis-Jenis Motivasi
Menurut
Mc. Dougal, jenis motivasi dibagi menjadi 2, yakni :
* Motivasi Primer (segi biologis atau
jasmani manusia)
Motivasi Primer adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh
seseorang yang senang membaca tidak perlu lagi didorong untuk membaca, ia
dengan sendirinya akan mencari buku-buku untuk dibacanya. Atau tingkah laku
terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif dan dorongan mencapai
kepuasan.
* Motivasi Sekunder (Lingkungan)
Motivasi sekunder adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu tidak ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagi contoh
yakni, seseorang yang bekerja karena ingin mendapatkan hadiah dari orang lain.
Atau pengertian lainnya yaitu, motivasi yang dipelajari yang berkaitan dengan
motif sosial, sikap, dan emosi dalam belajar (Afektif, kognitif, kuratif)
Jenis-jenis
motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005),
yaitu sebagai berikut:
* Motivasi Positif (Insentif
positif)
manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif
ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang
menerima yang baik-baik saja.
* Motivasi Negatif (Insentif
negatif)
manajer memotivasi bawahannya dengan
memberi hukuman kepada mereka yang memotivasi negatif ini semangat kerja
bawahan dengan jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut
dihukum., tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dalam
praktek kedua motivasi diatas sering digunakan oleh manajer suatu perusahaan.
Penggunaannya harus tepat dan seimbang, supaya dapat meningkatkan semangat
kerja karyawan.
Motivasi mengandung arti usaha membangkitkan
motiv.
Motiv adalah daya yang menggerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu atau beraktivitas.
Menurut Merle J. Moskowits : Motivasi adalah inisiasi
dan pengarah tingkah laku, dan studi tentang motivasi adalah merupakan studi
tentang ilmu tingkah laku manusia.
MOTIVSI : HAL YANG MENIMBULKAN DORONGAN
ATAU KEADAAN YANG MENIMBULKAN DORONGAN
·
MOTIVASI BIASANYA SULIT DILIHAT KARENA :
1. MOTIF ADA DALAM BENTUK SAMARAN
2. SATU TINDAKAN MUNGKIN EKSPRESI DARI
BEBERAPA MOTIF
3. EKSPRESI MOTIF SESEORANG SAMA ATAU
BERBEDA DENGAN ORANG LAIN
·
Sulitnya melihat motivasi seseorang
1. Ekspresi Motiv seseorang berbeda
satu dengan yang lain
2. Motiv ada dalam bentuk samaran
3. Satu gerakan mungkin merupakan
bentuk dari beberapa motiv
·
TIGA ALASAN UTAMA YANG MENDORONG PERLUNYA MOTIVASI
1. UNTUK MENGAMATI DAN MEMAHAMI TINGKAH
LAKU BAWAHAN
2. MENCARI DAN MENENTUKAN SEBAB-SEBAB
TINGKAH LAKU BAWAHAN
3. MEMPERHITUNGKAN,MENGAWASI DAN
MENGUBAH SERTA MENGARAHKAN TINGKAH LAKU BAWAHAN
·
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI KERJA
1. Faktor Bawaan (heredity)
Seseorang bekerja keras karena faktor bawaan seperti
halnya bermain pada masa anak. Bekerja adalah bentuk aktivitas yang melibatkan
fungsi fisik dan mental dalam upaya mendapatkan kepuasan (Mc. Gregor).
2. Faktor Kebutuhan Manusia
Besar kecilnya usaha mencapai tujuan dipengaruhi oleh
mendesak-tidaknya kebutuhan individu terhadap sesuatu. Makin mendesak
kebutuhannya (needs) makin besar motif (dorongan) sehingga makin besar usaha
untuk mencapainya.
·
Model Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow (berbentuk segitiga)
1. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI
2. KEBUTUHAN HARGA DIRI
3. KEBUTUHAN SOSIAL
4. KEBUTUHAN AKAN KEAMANAN
5. KEBUTUHAN FISIOLOGIS
·
Menurut David Mc. Clelland, dalam teori motif berprestasi, faktor motivator bagi
manusia adalah :
·
kebutuhan
berprestasi
·
kebutuhan
berkuasa
·
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Peterson Plowman bahwa orang
mau bekerja karena ada :
·
keinginan
untuk hidup
·
kebutuhan
untuk suatu posisi
·
keinginan
akan kekuasaan
·
keinginan
akan pengakuan orang lain.
3. Faktor Kepuasan Kerja
3.1
Sumber kepuasan kerja (satisfier atau motivator):
·
Prestasi
kerja
·
Penghargaan/pengakuan
·
Pekerjaan
itu sendiri
·
Tanggung
jawab
·
Kemajuan
·
Pengembangan
potensi individu.
3.2 Sumber ketidakpuasan kerja
adalah:
·
Kebijakan
(policy) organisasi dan administrasi
·
Cara-cara
pengawasan
·
Upah
·
Hubungan
·
Kondisi
kerja
·
Keamanan
kerja
·
Status
4. Pemaknaan terhadap“kerja” secara
utuh
Bekerja adalah ibadahnya manusia
Bekerja adalah kesempatan mengabdi dan menjadi berguna
bagi keluarga, masyarakat dan negara.
Pekerjaan adalah karunia Tuhan yang patut disyukuri
dengan cara bekerja sebaik-baiknya.
Bekerja dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.
5. Penerapan “hadiah” dan “hukuman”
Penerapan pemberian hadiah (reward) dan hukuman
(punishment) yang tidak konsisten dan tidak tepat bisa berakibat menurunnya
motif kerja karyawan.
6. Asumsi pimpinan terhadap staf
(bawahan)
·
Mc. Gregor
mengemukakan Teori X dan Teori Y
·
Teori X :
·
a.Rata-rata
karyawan malas tak suka bekerja.
·
b.Karyawan
cenderung tak berambisi meraih prestasi optimal dan menghindar dari tanggung
jawab.
·
c.Karyawan
suka dibimbing, diperintah, diawasi dalam bekerja.
·
d.Karyawan
lebih mementingkan diri sendiri dari pada tujuan organisasi.
·
Teori Y :
·
a.Karyawan
rata-rata rajin bekerja dan merasa kesal kalau tak bekerja.
·
b.Umumnya
karyawan suka memikul tanggung jawab dan mencari metode kerja yang terbaik.
·
c.Umumnya
karyawan berusaha mewujudkan tujuan organisasi, dengan memberi kontribusi
sebesar-besarnya dalam pencapaian tujuan.
1. MODEL MOTIVASI
a. Model Tradisional
Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi staf agar gairah kerjanya meningkat ialah dengan cara memberikan insentif berupa uang atau barang yang berharga.
b. Model Hubungan Manusia
Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi staf
agar gairah bekerjanya meningkat ialah dengan memberikan kebutuhan sosialnya,
dilibatkan dalam kegiatan, yang dianggap penting (diakui), dihargai dan
sebagainya.
c. Model Sumber Daya Manusia
Model ini menyatakan bahwa untuk meningkatkan gairah
bekerja staf tidak hanya memberikan penghargaan materil, tetapi dengan
memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk memberi tanggung jawab dan
membuktikan kemampuannya.
Pentingnya
Motivasi
Sebenarnya seberapa penting sih motivasi untuk kelangsungan hidup, bisnis,cita-cita.
dan bahkan banyak orang yang mau membayar jutaan untuk mengikuti seminar motivasi.
Setiap orang butuh sebuah suntikan mental dan energy dari dalam agar bisa bertahan di dalam menjalani proses hidup yang banyak tikungan dan jurang kegagalan tapi jangan menyerah karena hidup memberikan yang kita inginkan apapun itu jika kita percaya dan berusaha .
Apa ada gunanya motivasi?
Anda pun
pasti tahu betapa pentingnya dan semua orang punya alasan sendiri untuk apa
mereka berjuang mengejar impian mereka?
Motivasi apa sih? “Kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu tujuan
tertentu “ Fillmore H Stanford
Beberapa
jenis motivasi menurut pengalaman yang saya dapat dari Pelatihan LKMM dibagi
menjadi dua:
- internal (dari dalam)
contohnya internal seperti :
ketakutan ,kesenangan, harapan dan banyak lagi yang tidak saya sebutkan misal
seorang siswa takut kalau tidak mengerjakan PR maka di hukum GURU nya
- External (dari luar)
external seperti : keluarga, teman
,sahabat ,ibu, istri, kekasih.
Dan rahasianya motivasi adalah suatu emosi dan orang jika melibatkan emosi maka akan muncul potensi yang dimilikinya.
Dan rahasianya motivasi adalah suatu emosi dan orang jika melibatkan emosi maka akan muncul potensi yang dimilikinya.
Pandangan
Motivasi Dalam Organisasi
Pandangan motivasi dalam organisasi dapat dilihat dari tiga jenis teori motivasi yang ada, yaitu :
- Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen
ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratkan
bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan
sistem pengupahan insentif untuk memacu para pekerja agar memberikan
produktivitas yang tinggi.
Teori produktivitas memandang bahwa tenaga kerja pada umumnya malas dan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan penghargaan dalam wujud materi (uang). Pendekatan ini cukup efektif dalam banyak situasi sejalan dengan peningkatan efisiensi. Disini pemutusan hubungan kerja sudah merupakan suatu kebiasaan dan para pekerja akan mencari jaminan daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara.
Teori produktivitas memandang bahwa tenaga kerja pada umumnya malas dan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan penghargaan dalam wujud materi (uang). Pendekatan ini cukup efektif dalam banyak situasi sejalan dengan peningkatan efisiensi. Disini pemutusan hubungan kerja sudah merupakan suatu kebiasaan dan para pekerja akan mencari jaminan daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara.
- Model hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan
manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada
pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang
dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam
organisasi.
Para karyawan diberi kebebasan
membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya, untuk para pekerja informal perlu
mendapat perhatian yang lebih besar. Lebih banyak informasi disediakan untuk
karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.
- Model Sumber Daya Manusia
McGregor, Maslow, Argyris dan Likert
mengkritik model hubungan manusiawi, bahwa seorang bawahan tidak hanya
dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi
juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti, dalam
arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik,
diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan
pelaksanaan tugas.
Teori –
Teori Motivasi
- Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
Ø Faali (fisiologis)
Ø Keamanan, keselamatan dan
perlindungan
Ø Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
Ø Penghargaan, rasa hormat internal
seperti harga diri, prestasi
Ø Aktualisasi-diri, dorongan untuk
menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin
memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada
pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
- Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
- Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
·
prestasi
(achievement)
·
Pengakuan
(recognition)
·
Tanggung
Jawab (responsibility)
·
Kemajuan
(advancement)
·
Pkerjaan itu
sendiri ( the work itself)
·
Kemungkinan
berkembang (the possibility of growth)
- Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
·
prestasi
(achievement)
·
Kekuasaan
(power)
·
Afiliasi
(pertalian)
- Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
- Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi
- Reinforcement
theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses
motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku
dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam
proses pembelajaran.
Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi
Teori –
Teori Isi
Memusatkan pada penyebab perilaku terjadi dan berhenti yang terpusat pada kebutuhan, motif yang mendorong, menekan, memacu dan menguatkan karyawan melakukan kegiatan, juga berhubungan dengan faktor-faktor eksternal yang berupa insentif yang menyarankan, mendorong, menyebabkan dan mempengaruhi untuk melaksanakan suatu kegiatan. Penekanannya pada pengertian faktor-faktor internal dan kebutuhan. Ada tiga macam teori yang dipakai dalam teori isi, antara lain :
- Hirarki kebutuhan Maslow
Menekankan pada kebutuhan manusia
yang tersusun dalam bentuk hirarki kebutuhan dari yang terendah sampai yang
tertinggi serta kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator
utama dari perilaku. Ada lima jenjang kebutuhan dalam hirarki kebutuhan Maslow,
yaitu :
·
Kebutuhan
aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self-actualization needs)
·
Kebutuhan
harga diri (esteem needs)
·
Kebutuhan
sosial (social needs)
·
Kebutuhan
keamanan dan rasa aman (safety and security needs)
·
Kebutuhan
fisiologis (phisiological needs)
- Teori motivasi pemeliharaan Herzberg / teori motivasi higienis
Umumnya karyawan baru memusatkan
perhatiannya pada pemuasan tingkat kebutuhan lebih rendah dalam pekerjaan
pertama mereka, terutama rasa aman, bila telah terpuaskan akan memenuhi tingkat
yang lebih tinggi, seperti kebutuhan inisiatif, kreatifitas dan tanggung jawab.
Ada dua kelompok faktor yang
mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu kepuasan kerja (job
satisfaction) yang mempunyai pengaruh pendorong prestasi dan semangat kerja
serta ketidak puasan kerja (job dissatisfaction) yang pengaruhnya negatif.
Disini dibedakan antara motivator dan faktor-faktor pemeliharaan (higienic
factors = dissatisfiers). Motivator mempunyai pengaruh meningkatkan prestasi
atau kepuasan kerja, sedang faktor pemeliharaan mencegah merosotnya semangat
kerja. Faktor-faktor dalam teori motivasi pemeliharaan meliputi :
·
Pekerjaan
yang kreatif dan menantang
·
Prestasi
·
Penghargaan
·
Tanggungjawab
·
Kemungkinan meningkat
·
Kemajuan
- Teori Prestasi
Ada korelasi positif antar kebutuhan
berprestasi dengan prestasi dan sukses pelaksanaan. McClelland mengemukakan
bahwa usahawan, ilmuwan dan profesional mempunyai tingkat motivasi prestasi
diatas rata-rata. Orang yang berorientasi prestasi mempunyai
karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan, yaitu :
·
Menyukai
pengambilan resiko yang layak sebagai fungsi keterampilan, menyukai tantangan
dan menginginkan tanggung jawab pribadi untuk hasil yang dicapai.
·
Punya
kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi
resiko yang sudah diperhitungkan.
·
Mempunyai
kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakan.
·
Punya
keterampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemampuan
organisasional.
TEORI-TEORI
PROSES
Berkenaan dengan bagaimana perilaku timbul dan dijalankan. Adapun teori-teori yang berkenaan dengan teori-teori proses yaitu :
- Teori Pengharapan (Expectancy theory)
Dimana individu diperkirakan akan
menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila :
Ø Kemungkinan usaha mereka mengarah ke
prestasi yang tinggi.
Ø Kemungkinan mencapai hasil yang
menguntungkan.
Ø Hasil-hasil tersebut akan menjadi
pada keadaan keseimbangan, penarik efektif bagi mereka.
Menurut Victor Vroom (teori nilai pengharapan Vroom) orang dimotivasi untuk bekerja bila :
Ø Usaha-usaha yang ditingkatkan akan
mengarahkan ke balas jasa tertentu.
Ø Menilai balas jasa dari hasil
usahanya.
Pembentukan Perilaku (Operant conditioning)
Teori ini dikemukakan oleh B.F. Skinner yang didasarkan pada hukum pengaruh (Law of Effect), bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedang perilaku yang diikuti konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang.
Ada empat
teknik yang dapat digunakan manajer untuk mengubah perilaku bawahan, antara
lain :
- Penguatan positif, bisa primer maupun sekunder.
- Penguatan negatif, individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak menyenangkan dan menghindarinya di masa mendatang.
- Pemadaman, dilakukan dengan peniadaan penguatan.
- Hukuman, manajer mengubah perilaku bawahan yang tidak tepat dengan pemberian konsekuensi-konsekuensi negatif.
- Teori Porterm Lawyer
Merupakan teori pengharapan dari
motivasi dengan versi orientasi masa mendatang dan menekankan antisipasi
tanggapan atau hasil. Dasarnya yaitu kemungkinan usaha pengharapan yang
dirasakan, usaha yang dijalankan, prestasi yang dicapai, penghargaan yang
diterima, kepuasan yang terjadi dan mengarahkan ke usaha dimasa yang akan
datang.
Model pengharapan menyajikan
sejumlah implikasi bagi manajer tentang bagaimana seharusnya memotivasi bawahan
dan implikasi. Implikasi ini mencakup :
- Pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.
- Penentuan prestasi yang diinginkan.
- Pembuatan tingkat prestasi yang dapat dicapai.
- Hubungan penghargaan dengan prestasi.
- Penganalisaan faktor-faktor yang bersifat berlawanan dengan efektifitas penghargaan.
- Penentuan penghargaan yang mencukupi.
Implikasi
bagi organisasi adalah
- Sistem penghargaan yang dapat memotivasi perilaku.
- Pekerjaan dibuat sebagai pemberian penghargaan secara intrinsik.
- Atasan langsung mempunyai peranan penting dalam proses motivasi.
- Teori Keadilan
Orang akan selalu membandingkan antara masukan dalam
bentuk pendidikan,pengalaman, latihan dan usaha dengan hasil atau penghargaan
yang diterima. Keyakinan tentang adanya ketidakadilan akan berpengaruh pada
perilaku pelaksana kegiatan. Faktor kunci bagi manajer yaitu mengetahui apakah
ketidakadilan dirasakan, bukan apakah ketidakadilan secara nyata ada. Teori
keadilan ini memberikan implikasi bahwa penghargaan harus diberikan sesuai yang
dirasa adil oleh individu yang bersangkutan.
0 komentar: