Pengantar Bisnis
BAB 1
RUANG LINGKUP BISNIS
1)
Pengertian bisnis dan jenisnya
–
Menurut arti dasarnya bisnis memiliki
makna sebagai the buying and selling of goods and services.
–
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa
atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.(Skinner,1992)
–
Pengertian Bisnis dapat dibedakan dalam
pengertian yang sempit dan pengertian yang luas. Jika kita berorientasi pada
pengertian yang sempit maka bisnis tidak lain dari fiksi. Sedangkan dalam arti
yang lebih luas, bisnis merupakan usaha yang terkait erat dengan dunia ekonomi
juga politik. Hal ini disebabkan dunia ekonomi dan dunia politik pada dasarnya
merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, dan yang turut mencerminkan
efektifitas suatu masyarakat dalam gerak usahanya. (J.S. Nimpoena(1985)).
• Jenis kegiatan bisnis
Ruang lingkup kegiatan
bisnis sangat luas, akan tetapi pada dasarnya kegiatan bisnis dapat dibagi
menjadi 3 aspek, yaitu :
a)Aspek Produksi
Produksi diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam arti
luas tersebut, produksi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Produksi primer
Yang termasuk dalam
produksi primer adalah kegiatan ekstraksi atau penarikan sumber daya alam atau
kegiatan yang menggunakan sumber daya yang tersedia dalam kondisi alamiah.
2. Produksi sekunder
Yang termasuk dalam
produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah diproses diolah
menjadi barang.
3. Produksi tersier
Yang dihasilkan dari
produksi tersier adalah berupa pemberian fasilitas layanan (jasa) pendukung,
bukannya barang-barang berwujud.
b)Aspek Distribusi
Distribusi adalah
kegiatan pemindahan barang jasa dari produsen kepada konsumen. Pada umumnya
distribusi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
–
Pemindahan bahan baku dari pemasok
(supplier) kepada awal mula lini produksi.
–
Melibatkan penyimpanan penanganan bahan
baku barang jadi.
–
Pengemasan.
–
Pengendalian persediaan.
–
Transportasi kepada konsumen
c)Aspek Konsumsi
Konsumsi adalah
kegiatan penggunaan barang jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Kebutuhan atau
pola konsumsi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor yang beragam. Dengan
melihat pola konsumsi yang beragam, produsen dapat membuat suatu perencanaan
yang lebih baik untuk menentukan bagaimana peluang diterimanya barang atau jasa
yang diproduksi tersebut oleh konsumen. Dan biasanya, produsen mempromosikan
keberadaan barang atau jasa tersebut secara luas khususnya kepada konsumen.
2)
Tujuan Bisnis\
Tujuan bisnis
meliputi(Skinner,1992) :
–
Profit (keuntungan)
–
Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
–
Pertumbuhan perusahaan
–
Tanggung jawab sosial
Keempat tujuan bisnis
tersebut saling terkait, karena keuntungan perusahaan digunakan untuk
mempertahankan hidup perusahaan dan menumbuh kembangkan perusahaan serta
merupakan bukti tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk memberikan
lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
3)
Sistem perekonomian dan sistem pasar
A. SISTEM PEREKONOMIAN
Secara umum ada 4
bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu:
1)
Kapitalisme
Dalam sistem
perekonomian kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, perusahaan,
bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian. Dalam
hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa
yang diinginkan.
2)
Sosialisme
Pada sistem
perekonomian sosialisme, seseorang relatif bebas untuk memilih usaha, tetapi
pemerintah turut campur tanagn dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu
dengan kebutuhan masyarakat.
3)
Fasisme
Pada sistem
perekonomian fasisme, orang bebas memilih tempat yang diinginkan namun harus
atas persetujuan pemerintah.
4)
Komunisme
Pada sistem
perekonomian komunisme, hak milik seseorang dihapuskan, semua masyarakat adalah
karyawan negara. Di sini negara yang menentukan semua perekonomian, kebebasan
politik diawasi secara ketat.
Sedangkan menurut
Skinner (1992) sistem ekonomi di dunia pada dasarnya ada 3 tipe. Yaitu:
1)
Ekonomi terencana(a planned economy)
Pemerintah
dapat menguasai produksi hampir semua barang dan jasa.
2)
Kapitalisme murni
Perusahaan
swasta dapat menguasai produksi hampir semua barang dan jasa.
3)
Ekonomi campuran (a mixed economy)
Sebagian
produksi dikuasai oleh pemerintah dan sebagian lagi oleh swasta.
B. SISTEM PASAR
1. Pasar persaingan sempurna
Pasar dimana dalam
suatu industri terdapat sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang
diperdagangkan bersifat homogen.
2. Pasar monopoli
Pasar dimana dalam
sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan
tidak memiliki pengganti yang sempurna.
3. Pasar persaingan monopolistis
Pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (Differentiated Product)
dan pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua pasar yang ekstrim,
yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
4. Pasar Oligopoli
Pasar yang hanya
terdiri dari beberapa produen saja yang menghasilkan barang standar maupun
barang yang berbeda coraknya, dengan kemampuan menentukan harga ada kalanya
kuat maupun lemah dan biasanya memerlukan promosi. Jika hanya dua perusahaan
disebut duopoli.
4)
Kesempatan bisnis/usaha
Mulainya suatu usaha
dilakukan karena adanya peluang atau kesempatan dan tertarik oleh keuntungan
yang diharapkan dari usaha tersebut. Mengidentifikasi peluang bisnis sangat
perlu dilakukan oleh para calon pengusaha. Pengidentifikasian peluang bisnis
menuntut sesuatu yang baru, seperti produk baru, jasa baru, dan pasar atau
pelanggan baru. Pendekatan mengidentifikasi peluan bisnis terdiri dari 2 fase,
yaitu:
1)
Menemukan gagasan
Berikut adalah ‘tempat’
untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis:
a) Diri sendiri
b) Pelanggan
c) Pasar
d) Produk yang gagal
Selain keempat tempat
yang telah disebutkan diatas, ada sebagian pengusaha yang berpandangan bahwa
setiap masalah yang muncul atau dihadapi manusia merupakan sumber gagasan
bisnis.
2)
Mengidentifikasi peluang bisnis
Setelah mengembangkan
suatu gagasan seorang pengusaha haruslah mengidentifikasi peluang bisnis
yangada. Dengan langkah-langkah berikut yang harus dilakukan secara berurutan:
a) Analisis persoalan
b) Analisis situasi
c) Merumuskan wilayah
yang tidak diketahui
d) Mensurvei pelanggan
sasaran
5) Unsur-unsur penting
dalam aktivitas ekonomi
–
-Keinginan manusia
–
-Faktor-faktor produksi
–
-Cara-cara berproduksi( Techniques of
production)
5)
Hakikat bisnis
Dasar dalam memahami
bisnis adalah memahami ilmu ekonomi. Karena bisnis merupakan suatu bentuk dari
kegiatan ekonomi. Ekonomi merupakan studi tentang bagaimana suatu masyarakat
memilih untuk menggunakan sumber-sumber daya yang langka untuk menghasilkan
atau memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada masyarakat
untuk dikonsumsi. Beberapa kunci untuk memahami ekonomi:
1)
Sumber-sumber daya
- Sumber daya Alam
- Sumber daya modal
- Sumber daya manusia
(tenaga kerja)
2)
Barang dan Jasa
Barang dan jasa
merupakan hasil pengolahan/produksi dari sumber daya yang ada.
3)
Alokasi sumber daya
Langkanya sumber daya
dibandingkan dengan kebutuhan/keinginan manusia membuat manusia harus
menentukan pilihan bagaimana sumber daya tersebut akan digunakan. Untuk membuat
pilihan tersebut ada beberapa pertanyaan ekonomi mendasar yang dapat diajukan
yaitu:
–
Barang dan jasa apa saja yang akan
diproduksi dan berapa jumlahnya?
–
Bagaimana barang dan jasa tersebut akan
diproduksi dan oleh siapa?
–
Siapa yang akan menggunakan dan
memanfaatkan barang dan jasa tersebut? Dan kapan barang dan jasa tersebut akan
dibagikan?
Dalam ekonomi
perdagangan bebas, alokasi sumber daya juga meliputi isu-isu yang lain seperti
“haruskah kebutuhan kemakmuran dan kesuksesan perusahaan dipertimbangkan?
Prioritas apa yang harus diberikan kepada kebutuhan pemerintah akan sumber
daya?”. Kegiatan pengalokasian ini juga termasuk kegiatan pertukaran antara
bisnis/produsen dengan konsumen yang saling menguntungkan antara kedua belah
pihak. Bisnis menghasialkan profit dan konsumen/pelanggan dipuaskan oleh barang
dan jasa yang ditawarkan bisnis/produsen.
Bila dikaitkan dengan
dunia bisnis maka Ekonomi akan berperan dalam menentukan:
–
Budaya ekonomi ataupun gaya bertindak
sebagai manusia ekonomi
–
Corak ragam sumber daya manusia yang
berkecimpung dalam dunia bisnis berikut pengembangan manusia dan hambatannya.
–
Kondisi teknologi dan manajemen pada
umumnya, serta konsistensi dan inkonsistensinya dengan laju pembangunan.
Fungsi masyarakat yang
berkaitan dengan dunia bisnis:
-
Fungsi sosial
Tercapainya
kesejahteraan fisik dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang ada pada
masyarakat.
-
Fungsi politik
Fungsi ini bersangkutan
dengan proses-proses sosial yang meliputi proses pengambilan keputusan dan juga
proses distribusi nilai-nilai tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang diwarnai
oleh kebudayaan yang berlaku di masyarakat tersebut.
6)
Alasan mengapa perlu belajar bisnis
1)
Adanya saling ketergantungan
Manusia adalah makhluk
sosial yang saling tergantung satu sama lain baik secara individual maupun
kolektif. Seiring dengan kemajuan zaman yang mengakibatkan makin beragamnya
kebutuhan dan keinginan manusia maka ‘saling ketergantungan’ ini pun makin
meningkat. Yang mengakibatkan manusia melakukan tindakan ekonomi atau bisnis.
2)
Adanya peluang internasional
Meningkatnya
globalisasi di dalam dunia bisnis telah membuka peluang bisnis. Era baru dunia
bisnis dalam pasar internasional memerlukan pemimpin bisnis yang tahu bagaimana
memulai, mengoprasikan dan melanjutkan usahanya.
3)
Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan standar hidup
Standar hidup
menunjukan jumlah barang dan jasa yang dipandang rata-rata sebuah keluarga atau
individu sebagai suatu kebutuhan. Perkembangan teknologi dan kemampuan suatu
perusahaanmengantisipasi kebutuhan manusia mampu mengubah standar hidup
seseorang.
4)
Adanya perubahan
Bisnis bersifat dinamis
yang artinya bisnis selalu berubah. Mengikuti perubahan-perubahan tersebut
dapat lebih mudah,efisien dan mengurangi traumatik, jika kita memahami ilmu
bisnis.
5)
Mencegah kesalahpahaman
Memahami bisnis dapat
mencegah terjadinya kesalahpahaman, kesalahan informasi dan ketidakakuratan
data yang kita terima sebagai sesuatu yang benar sehingga membantu kita
memisahkan fakta dan fiksi dalam isu-isu bisnis.
BAB 2
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
1)
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu
organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi
untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi
ini dapat disimpulkan bahwa perusahahn memilik 5 unsur penting. Yaitu:
organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan cara yang menguntungkan.
2)
Tempat kedudukan dan letak perusahaan
Tempat dan letak
perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin
tercapainya tujuan perusahaan. Dengan demikian tempat kedudukan dan letak
perusahaan harus diputuskan dengan hati hati atas dasar fakta yang lengkap
ditinjau dari aspek ekonomi maupun teknis, dan juga mempertimbangkan
fleksibilitasnya terhadap kemungkinan rencana di masa depan.
> Tempat kedudukan perusahaan
Tempat kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang pada umumnya
dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain.
> Letak Perusahaan
Letak perusahaan ialah
tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik. Letak perusahaan
dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang
menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
> Jenis letak perusahaan
Letak perusahaan dapat
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
-
Terikat keadaan alam
-
Berkaitan dengan ketersediaan dan
kemudahan bahan baku.
-
Terikat sejarah
-
Berkaitan dengan alasan yang hanya dapat
dijelaskan dengan sejarah.
-
Terikat oleh pemerintah
Dalam hal ini letak
perusahaan ditetapkan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan,
politik, kesehatan dan sebagainya.
-
Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Faktor-faktor ekonomi
yang sangat berpengaruh dalam pemilihan letak perusahaan yang bersifat industri
antara lain kedekatan dan ketersediaan bahan mentah,ketersediaan tenaga air,
ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, kemudahan transportasi serta
kedekatan pasar dan kesesuaian iklim.
3)
Perusahaan dan lembaga sosial
Perusahaan merupakan
suatu unit tindakan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat.
Unit kegiatan seperti ini sering disebut lembaga sosial. Perlu dibedakan antara
perusahaan dan lembaga sosial umum, dan yang membedakannya adalah penekanan
prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup dan tanggung jawab
sosial. Jika lembaga sosial lebih menitikberatkan prioritasnya terhadap
tanggung jawab sosial, maka perusahaan adalah sebaliknya lebih berorientasi
pada perolehan keuntungan.
a. Tujuan perusahaan
1)
Keuntungan Maksimal (laba)
Laba merupakan
kelebihan harga jual barang dan jasa di atas ongkos-ongkos yang dipakai untuk
menghasilkannya. Ongkos-ongkos ini terdiri dari upah pekerja, sewa tanah, dan
bunga modal. Sebuah perusahaan dengan tujuan laba maksimal biasanya adalah
lembaga/badan usaha untuk mengadakan konsentrasi modal. Dengan tercapainya laba
maksimal maka tercapai pula tujuan-tujuan lain perusahaan, antara lain:
-
Kelangsungan hidup(survival)
-
Pertumbuhan perusahaan(growth)
-
Prestise
2)
Kesejahteraan anggota
Lembaga dengan tujuan
utama mencapai kesejahteraan anggota badan usahanya berbentuk koperasi yang
bukan merupakan lembaga untuk mengadakan konsentrasi modal, tetapi konsentrasi
orang.
3)
Kesejahteraan Masyarakat
Lembaga/badan usaha
dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat biasanya merupakan
lembaga/badan usaha milih pemerintah(negara). Contohnya BULOG, PAM, PLN,
PERUMNAS, PJKA dan sebagainya.
b. Perusahaan sebagai suatu sistem
Perusahaan adalah suatu
sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi
barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan
kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
c. Sifat sistem perusahaan
1) kompleks
2) sebagai kesatuan
atau unit
3) beragam
4) saling bergantung
5) dinamis
d.Fungsi-fungsi perusahaan
1.
Fungsi Operasi : Pembelian dan produksi,
pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi,
administrasi, teknologi informasi, transformasi dan komunikasi, pelayanan umum
dan fungsi operasi penunjang.
2.
Fungsi Manajemen : Perencanaan,
pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
e. Ciri-ciri perusahaan
1.
Operatif, adanya aktivitas ekonomi yang
berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia/distribusi barang dan jasa.
2.
Koordinasi, adanya koordinasi di dalam
elemen-elemen perusahaan.
3.
Regular, adanya keteraturan yang dapat
mendukung aktivitas agar dapat selalau bergerak maju untuk mencapai
kesinambungan perusahaan.
4.
Dinamis, mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
5.
Formal, tunduk terhadap peraturan yang
berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian
6.
Lokasi, perusahaan didirikan pada suatu
tempat tertentu dalam suatu kawasan yang jelas letak geografisnya.
7.
Pelayanan bersyarat, keberhasilan
perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.
4)
Lingkungan perusahaan
Secara umum lingkungan
perusahaan dibagi menjadi dua macam:
a)
Lingkungan eksternal : faktor-faktor
diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Faktor ini ada yang
memepengaruhi secara langsung pada kegiatan usaha (eksternal mikro) maupun
secara tidak langsung (eksternal makro).
b)
Lingkungan Internal : faktor-faktor yang
berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
5)
Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis atau
bisnis selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan maka akan tersingkir dari dunia
bisnis.Pendekatan yang dilakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan adalah
dengan cara melihat tempat kedudukan dan perusahaan, mengerti jenis-jenis
lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan. Pada awalnya
pendekatan ini dilakukan dengan berorientasi pada produsen yang bererti semua
produk apa saja akan terjual. Tetapi seiring berjalannya waktu dan bertambah
ketatnya persaingan antar pengusaha maka orientasinya berubah menjadi kepada
konsumen.
BAB 3
BENTUK BENTUK BADAN USAHA
Bentuk-Bentuk Badan Usaha
1.
Bentuk Yuridis Perusahaan
v Perusahaan
perseorangan adalah Perusahaan
perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang.
Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus
menanggung seluruh kerugian itu.
v Firma
adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan atau menjalan kan
suatu perusahaan di bawah nama bersama , dan masing – masing sekutu atau
anggota nya memiliki tanggung jawab yang sama terhadap perusahaan . tanggung
jawab anggota tidak terbatas sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan
perusahaan dengan kekayaan pribadi . apa bila perusahaan menderita kerugian ,
maka seluruh kekayaan pribadi nya dapat di jaminkan untuk menutup kerugian
perusahaan.
v Persekutuan
Komanditer adalah persekutuan dua orang atau lebih bekerja sama
mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. ,di mana satu atau beberapa
orang sebagai sekutu menyerah kan modal dan sekutu yang lain yang menjalankan
perusahaan .
maka dalam CV di kenal
2 sekutu yaitu :
-
sekutu aktif : sekutu bekerja /komplementer, yaitu yang
berhak memimpin perusahaan
-
sekutu pasif : sekutu tidak bekerja / komandit ( sleeping
partner ) ,, sekutu yang hanya menyerah kan modal saja . namun setiap sekutu
(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan
firma.
-
Perseroan terbatas ( PT ) adalah suatu
persekutuan yang memperoleh modal dengan menggunakan sero / saham , di mana
setiap dapat memiliki satu atau lebih saham , serta bertanggung jawab sebesar
modal yang di serah kan .
namun ada 3 badan yang
menentukan kelangsungan perusahaan :
" PT . RUPS
" Direksi
" Dewan komisaris pemegang saham
v Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN digolongkan menjadi
3 jenis yaitu :
ü Perusahaan
Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan
kepada masyarakat dan bukan mencari keuntungan
ü Perusahaan
Umum (Perum)Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum
bertujuan untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan
>. Perusahaan Perseroan
(Persero)
Perusahaan ini modalnya
terdiri atas saham-saham. Sebagian
sahamnya dimiliki oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan
luar neger
ü Koperasi:
adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas
ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
2.
LEMBAGA KEUANGAN
* LEMBAGA KEUANGAN BANK
Lembaga keuangan bank
dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan
bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan
dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk
perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union,
pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun,
dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga
keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga
pembiayaan, dll).
Fungsi Lembaga keuangan
bank
Lembaga keuangan ini
menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang
bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi
arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor
dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini
beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam
bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan
utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan
* Lembaga Keuangan BUKAN Bank
Adalah Semua badan yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Jenis-jenis Lembaga
Keuangan Bukan Bank di Indonesia :
1. Pasar Uang
2. Pasar Modal
3. Sewa Guna Usaha
4. Modal Ventura
5. Pajak Piutang
6. Kartu Plastik
7. Asuransi
8. Dana Pensiun
9. Pegadaian
3.Kerjasama ,
Penggabungan dan Ekspansi
*Bentuk Penggabungan
Perusahaan
Lingkungan Perusahaan
yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat menimbulkan
peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut
BENTUK – BENTUK
PENGGABUNGAN :
> Trust
> Kartel
> Merger
>
Holding company
> Concern
> Corner dan ring
> Syndicat
> Joint venture
> Production sharing
> Waralaba ( franchise )
*Bentuk Pengkhususan
Perusahaan ada 4 bentuk yaitu :
1. Spesialisasi
2. Trust/Kartel
3. Holding Company
4. Joint Venture
*Pengkonsentrasian
Perusahaan
1. Trust
Trust merupakan suatu
bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi
persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya
kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company /
Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang menguasai
sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status
perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan
ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena
terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra
International, PT. Dharma Inti Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk
kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang
didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam
beberapa bentuk :
4. Sindikasi
Adalah bentuk
perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek.
Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan
pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi
perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)
5. Concern
Concern adalah suatu
bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari
sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu
perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal
melalui pendirian perusahaan baru.
Dengan concern,
penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan
yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan
baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang
berdiri sendiri.
Tujuan utama
pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan
yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana
seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh
salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
7. Trade Association
yaitu persekutuan
beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan
memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi
Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia)
8. Gentlement’s
Agreement
Persetujuan beberapa
produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara
mereka.
*Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha
1. Consolidation /
Konsolidasi
adalah penggabungan
beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan
baru dan perusahaan lama ditutup
2. Merger
Dengan melakukan
merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya. PT yang
diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil
alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang
mengambil alih.
3. Aliansi Strategi
adalah kerja sama
antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka
miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap
berdiri sendiri-sendiri.
Contoh ;PT. A yang
bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT. B yang
mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.Telkomsel
melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah
menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan
Bridge Mobile Alliance (Bridge).
4. Akuisisi
adalah pengambilalihan
sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil
alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak
perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan
kegiatan.
Akuisisi sering
digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk
akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh
Coca-Cola, dan lain-lain. .
Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
1.
Kewiraswastaan,wiraswasta,wiraswastawan
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan
dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping
juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan
kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative
penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wiraswasta.l
Wiraswasta
Pengertian
wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih
dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan
untuk :
•
Berdiri diatas kekuatan sendiri
•
Mengambil keputusana untuk diri sendiri
•
Menetapkan tujuan atas dasar
pertimbangannya sendiri
•
Mengambil resiko
•
Tegas
•
Memperhatikan lingkungan social untuk
mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
Peranan wiraswastawan
1.
Memimpin usaha secara teknis maupun
ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2.
Mencari keuntungan bisnis
3.
Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4.
Memperkenalkan hasil produksi baru
5.
Memperkenalkan cara produksi yang lebih
maju
6.
Membuka pasar
7.
Mmerebut sumber bahan mentah maupun
bahan setengah jadi
8.
melaksanakan bentuk organisasi
perusahaan yang baru
* Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting
yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
Ø Unsur
pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya
unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
Ø Unsur
keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan
yang lebih tinggi.
Ø Unsur
kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran
atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga
yang akan dialami.
Perusahaan kecil dalam
lingkungan perusahaan
2.
PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan kecil
memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka
bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT
ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang
dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
3.
Perkembangan franchising di Indonesia
Indonesia, sistem
waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer
kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada
tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu
franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk
memproduksi produknya[11] . Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka
persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang
mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat
bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang
pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba
di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16
tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun
2007 tentang Waralaba.
4.
Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan
kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
•
Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para
manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang
mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
•
Investasi modal terbatas. Pada umumnya
modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
•
Daerah operasinya local. Dalam hal ini
majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan
letak perusahaan.
•
Ukuran secara keseluruhan relative kecil
( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
* Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak
mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam
mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam
perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil,
sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan
kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan
dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas
penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera
pelanggan.
* Kelemahan perusahaan
kecil
Perusahaan dengan
ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko.
Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi
ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang
terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap
karyawannya.
* Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan
perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil
pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi,
perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan (dalam kaitannya dengan
sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan
rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok) serta
paket pinjaman (dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang
diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan
pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan,
memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan
kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk
memenangkan persaingan pasar.
* Kegagalan perusahaan kecil
Banyak factor yang menyebabakan
terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah
disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya
kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang
macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan
perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha,
dana lain-lain.
5.
Perbedaan kewirausahaan
dan Bisnis kecil
banyak guru , dosen
ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu
berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa??
Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. mereka
sama-sama berbisnis
2. pengukuran
potensi bisnis sama
3. kapasitas
dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. unsur
permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan
dimulai
5. jiwa
enterpreneur yang dimiliki sama
6. ujung
pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng
atau tidak
BAB 5
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen
Manajemen dapat di
artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli
ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut
pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada
setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan
bekerja sama.
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah
elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang
akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen
tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1. George R. Terry
Fungsi manajemen:
planning,organizing, actuating, dan controlling.
2. Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen:
planning, organizing, staffing, directing, dan
conrtolling.
3. Henry Fayol
Fungsi manajemen:
planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah
garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat
menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah
kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka
melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur
dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk
langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
·
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana
perkiraan dimasa depan.
·
Sasaran, yaitu perincian singkat dan
tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
·
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja
yang akan dilaksanakn.
·
Program, yaitu urutan langkah-langkah
yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
·
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau
jadwal yang harus dilakukan.
·
Anggaran keuangan, yaitu penetapan
sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang
direncanakan.
Planning yang efektif
harus memenuhi 5 W 1 H:
v What : apa tujuan yang hendak dicapai
v Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
v Where
: dimana hal tersebut akan dilakukan.
v When
: kapan hal tersebut akan dilakukan
v Who : bagaimana cara melakukannya
Fungsi perencanaan
bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari
perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan
dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap
pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah
ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan
rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Actuating adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
Leadership adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga
pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah
fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan
koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai
dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki
kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan
rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
·
Melakukan pengukuran terhadap hasil
kerja yang telah dicapai.
·
Melakukan perbandingan hasil kerja yang
telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
·
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja
yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
TIPE-TIPE MANAJEMEN
1. SEGI TIPE GOLONGAN
v Golongan
pimpinan yang terdiri atas orang-orang
yang bakat atau kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang
lain.
v Golongan
menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan
kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan
lain-lain.
v Golongan
bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang
mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain
sebagai pemimpin mereka.
2. SEGI TIPE LEADERSHIP
Manajemen Tradisional
adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan yang
dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
Manajemen ini mempunyai
kelemahan yaitu :
v Pengembangan
lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan
tahun.
v Penggunaannya
terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang
terbatas.
Manajemen Bapak-Isme
adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap
manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan
dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Kelemahannya yaitu :
v Pengurusan
dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga
selalu akan gagal.
v Penggantian
pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai
bapak.
v Manajemen
semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
v Kerja
sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat
diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
Manajemen sistematis
adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan teknisi
pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen
sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya
menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau kwalitas
kerjanya.
Kelemahannya yaitu :
v Manajemen
seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di
kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
v Kurang
luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan terutama
sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
v Mempunyai
kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
Manajemen ilmiah adalah
manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah didalam
menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu
diambil. Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus
berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban
atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional,
factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan
nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan
sebagainya.
Proses Manajemen
Proses manajemen
didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi
terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen
yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan
tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan,
proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi
pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesional:
1. Mempunyai rasa
percaya diri yang besar.
2. Berpandang jauh
kedepan.
3. Berwawasan luas.
4. Berorientasi pada
tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut Robert
L.Katz :
1. Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
( Humanity skill)
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut Ricky W. Griffin:
1. Keterampilan manajamen waktu.
2. Keterampilan membuat keputusan.
3. Organisasi
Definisi Organisasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan
pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja
sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing
untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai
definisi dari organisasi:
1.Prof Dr. Sondang P.
Siagian
organisasi ialah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana
terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2.Drs. Malayu S.P
Hasibuan
organisasi ialah suatu
sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat
dan wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr
Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah
struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama
mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is the
form of every human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
5. Chester L Bernard
(1938)
Organisasi adalah
system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system
of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi
yang sama.
6. Paul Preston dan
Thomas Zimmerer
Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged
into groups, working together to achieve some common objectives).
Fungsi Pengorganisasian
· Adanya pembagian tugas dan
penggolongan kegiatan perusahaan.
· Pembagian tugas kegiatan perusahaan
kepada kelompok yang telah ditetapkan.
· Menentukan kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain mempunyai
fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
o
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
o
Kemudahan pimpinan dalam melakukan
pengawasan.
o
Kemudahan dalam menentukan orang-orang
yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi:
o
Terciptanya hubungan yang baik
antaranggota organiosasi.
o
Setiap anggota mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
o
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk Organisasi:
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya
mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan,
mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab
langsung pada atasan.
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk
organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti
adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini
merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan
staf.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian
Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1)
Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk
atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin
suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala
Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi
harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai
pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan
Perintah.
Dalam hal ini,
seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan
saja.
4) Prinsip
Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin
mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu
dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan
tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip
Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan
tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian
Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk
mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan
tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang
didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang
Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah
bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi
secara rasional. Rentang kendali ini
sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan
jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai
dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya,
kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas
pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
10) Prinsip
Keseimbangan.
Keseimbangan antara
struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini,
penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi
yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang
ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip
Fleksibilitas
Organisasi harus
senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip
Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun
bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi
mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan
oleh pemimpin organisasi tersebut.
Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan atau
kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.
Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut
mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan
kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara
fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian
eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
BAB 6
PEMASARAN
PEMASARAN
Pemasaran adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia
1.
Pengertian Pemasaran
Menurut William J.
Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.
2. Jenis-Jenis Pasar
a. Pasar Barang
Pasar barang adalah
pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi
menjadi dua macam, yakni :
* Pasar Barang Nyata /
Riil
Pasar barang nyata
adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya
jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, pasar
kaget, dan lain-lain.
* Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak
adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara
fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual
barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan
lain sebagainya.
b. Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar
yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Jasa
tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat dihasilkan
bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya. Contoh pasar jasa seperti pasar tenaga
kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan, Pangkalan Ojek yang menawarkatn
jasa transportasi sepeda motor, dan lain sebagainya.
c. Pasar Uang dan Pasar
Modal
* Pasar Uang
Pasar Uang adalah pasar
yang memperjual belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Pasar
ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex.
Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis
investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga
relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di
internet, dan lain-lain.
* Pasar Modal
Pasar Modal adalah
pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu
perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi
perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.
Jenis pasar menurut
cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi
pasar tradisional dan pasar modern.
• Pasar TradisionalPasar tradisional adalah
pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat
mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan
adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
• Pasar ModernPasar modern adalah pasar yang
bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan
denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza,
dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis–Jenis Pasar
menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang
tertentu, misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging
serta pasar loak.
Jenis–Jenis Pasar
menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang
dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
• Pasar Lokal
• Pasar Daerah
• Pasar Nasional dan
• Pasar Internasional
3. Konsep inti pemasaran
* Kebutuhan (needs)
Kebutuhan manusia (human needs) adalah ketidakberadaan beberapa
pemuas dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat berlindung,
keamanan, hak milik dan harga diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh
masyarakat atau pemasar. Mereka merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.
Sebagai pelaku usaha
harus jeli dalam membidik kebutuhan manusia pada saat sekarang ini. Mungkin
bisa saya
* Keinginan (wants)
Keinginan (wants)
adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.Orang daerah perkotaan
membutuhkan makanan dan menginginkan hamburger, kentang goreng, dan minuman
berkarbonisasi. Dalam masyarakat lain kebutuhan ini mungkin dipenuhi dengan
cara lain. Seorang yang lapar di daerah pedesaan mungkin menginginkan nasi,
buah-buahan, dan kacang. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka
banyak. Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui sejalan dengan
perkembangan jaman.
Bagi kalangan pengusaha
yang ingin membidik pasar dari segi keinginan manusia ini harus benar-benar
sekreatif mungkin sehingga manusia (baca: konsumen) tertarik.
* Permintaan (demands)
Permintaan (demands)
adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya. Keinginan jadi permintaan jika didukung oleh daya
beli. Banyak orang yang menginginkan mobil mewah, namun hanya sedikit yang
mampu dan bersedia untuk membeli. Karena itu perusahaan harus mengukur tidak
hanya berapa banyak orang yang menginginkan produk mereka tetapi yang lebih
penting berapa banyak orang yang benar-benar bersedia dan mampu membelinya.
* Produk
Manusia dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginannya dengan menggunakan produk. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.
Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu barang, jasa, dan
gagasan. Sebagai contoh adalah sebuah restoran siap saji menyediakan barang
(hamburger, kentang goreng, dan minuman ringan), jasa (pembelian, jasa memasak,
dan menyediakan tempat duduk), dan gagasan (menghemat waktu konsumen).
Point satu sampai tiga
menjadi dasar Anda untuk menentukan produk yang ingin dipasarkan. Gunakan
bidikan yang tepat dan perencanaan yang matang untuk menentukan produk Anda
(Barang, Jasa atau Gagasan) agar menang dalam persaingan didalam dunia
pemasaran.
Perusahaan manufaktur
sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa
yang diberikan produk tersebut.Mereka merasa menjual produk daripada memberikan
pemecahan atas suatu kebutuhan.
* Nilai, Biaya dan
Kepuasan
Konsep yang dapat
membantu memecahkan masalah ini adalah nilai dan kepuasan. Nilai (value) adalah
perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.
Misalkan seseorang tertarik pada kecepatan dan kemudahan berangkat ke tempat
kerja. Jika ditawarkan semua produk tersebut di atas tanpa biaya, ia akan
memilih mobil.
Namun, karena tiap
produk memiliki biaya (cost), ia tidak
akan memilih mobil yang biayanya jauh lebih besar daripada sepeda atau taksi.
Ia harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan mobil. Karena itu ia akan
mempertimbangkan nilai dan harga produk sebelum menetapkan pilihan. Ia akan
memilih produk yang menghasilkan lebih banyak nilai per rupiah. Menurut DeRose,
nilai adalah”pemenuhan tuntutan pelanggan dengan biaya perolehan, pemilikan,
dan penggunaan terendah”.
Dalam kegiatan
pemasaran, dikenal konsep 4P ,. Konsep ini dapat diterapkan oleh seorang
wirausaha dalam memulai suatu bisnis. yaitu
• Product,
• Price,
• Placement,
• and Promotion.
4. Manajemen Pemasaran
Empat faktor tersebut
diantaranya adalah harga, daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran
yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dan faktor utama yang paling penting
yaitu produk itu sendiri. Agar dapat terjadi penjualan yang optimal.
pengertian manajemen
pemasaran adalah Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
menurut aosiasi
pemasaran Amerika, manajemen pemasaran adalah sebuah proses yang merencanakan
dan melaksanakan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan,
barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
yang sudah ditetapkan baik menurut perorangan dan organisasi.
1.
Permintaan negatif, yaitu permintaan
dimana sebagian dari segment pasar, tidak menginginkan produk itu. tugasnya
adalah mempositifkan permintaan.
2.
Sedikit permintaan, yaitu keadaan dimana
hanya sebagian kecil dari segment pasar yang berminat terhadap penawaran
produk. tugasnya adalah menciptakan permintaan.
3.
Permintaan tersembunyi, yaitu keadaan
dimana ada permintaan, tetapi produk tidak tersedia. tugasnya adalah
mengembangkan permintaan.
4.
Permintaan menurun, yaitu kondisi
permintaan yang tiba-tiba menurun karena sesuatu hal. tugasnya adalah
meningkatkan permintaan.
5.
Permintaan yang tidak teratur, yaitu
keadaan jumlah permintaan yang berubah-ubah yang biasanya diakibatkan oleh
perubahan iklim, cuaca, atau mode. tugasnya adalah menyelarasnya permintaan.
6.
Permintaan penuh, yaitu jumlah
permintaan sama dengan jumlah penawaran. tugasnya adalah mempertahankan
permintaan.
7.
Permintaan berlebihan, yaitu keadaan
dimana permintaan lebih besar daripada penawaran. Keadaan seperti ini biasanya
tidak dapat bertahan lama karena akan segera dilirik oleh pengusaha untuk
segera memenuhi permintaan tersebut. tugasnya adalah mengurangi permintaan.
8.
Permintaan tidak sehat, yaitu jenis
permintaan akan barang atau jasa yang merupakan pelanggaran terhadap
norma-norma dalam masyarakat dan hukum. tugasnya adalah menindakkan permintaan.
> Tugas-tugas
manajemen pemasaran :
1. mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen
2. mengembangkan konsep
produksi
3. menguji berlakunya
konsep produk
4. membuat design
produk
5. mengadakan
pembungkusan dan merk
6. mengatur distribusi
7. menetapkan harga
8. mengatur distribusi
9. menciptakan
komunikasi pemasaran yang efektif
10. memeriksa penjualan
11. memperhatikan
kepuasan konsumen
12. memperbaiki dan mengembangkan
rencana pemasaran
Falsafah Manajemen Pemasaran
Segala aktivitas
haruslah dilandasi oleh falsafah. Falsafah pemasaran harus menjadi pedoman
seluruh aktivitas pemasaran. Terdapat 5 falsafah/pedoman yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
• Production Concept
Konsumen lebih menyukai
produk yang tersedia secara luas dan murah harganya
• Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan
kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur fitur yang inovatif
• Selling Concept
Konsumen dan pebisnis
hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif.
Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar
• Marketing Concept
Kunci pencapaian
sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan,
menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada
target pasarnya disbanding dengan pesaingnya
5. Holistic Marketing Concept
Merupakan konsep
menyeluruh atas relationship marketing, integrated marketing, internal
marketing, social responsibility marketing
a. Relationship
Marketing:
• ii. Sasaran kunci
pemasaran adalah mengembangkan relationship secara mendalam dan abadi dengan
semua orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun
tidak langsung keberhasilan aktivitas pemasaran perusahaan.
• iii. Relationship
marketing memiliki tujuan membangun secara bersama-sama relationship jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak pihak kunci, seperti: customer, supplier,
distributors, dan partner pemasaran lainnya, sehingga mampu menghasilkan dan
mempertahankan bisnisnya.
• Integrated Marketing:
Pemasaran terintegrasi
yang memadukan:
• i. Product
• ii. Price
• iii. Place
• iv. Promotion:
• Advertising
• Sales promotion
• Events and experiences
• Public relations
• Direct marketing
• Personal selling
6. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah
empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Karena pemasaran
bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus
berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process
(Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu
Purple Cow.
Pemasaran lebih
dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung
pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan
daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi
terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk
diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
7. Tujuan system pemasaran
1. Memperkenalkan Produk kepada Umum
2. Melakukan Promosi
baik dalam bentuk fisik maupun maya
3. Mendukung Penjualan
hingga terjadinya penjualan
4. Melakukan pemetaan
terhadap pasar (market share, dsb)
5. Analisa terhadap
kompetitor (pesaing usaha)
6. Membuat Feed back
bagi produksi (tentang kekurangan dan kelebihan produk yang dibuat dan
dipasarkan)
7. sebagai acuan /
pertimbangan untuk peningkatan produksi pada periode selanjutnya
PENDEKATAN DALAM
MEMPELAJARI PEMASARAN
Experiential marketing
merupakan sebuah pendekatan dalam pemasaran yang sebenarnya telah dilakukan
sejak jaman dulu hingga sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini dinilai
sangat efektif karena sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi, para
pemasar lebih menekankan diferensiasi produk untuk membedakan produknya dengan
produk kompetitor. Dengan adanya experiential marketing, pelanggan akan mampu
membedakan produk dan jasa yang satu dengan lainnya karena mereka dapat
merasakan dan memperoleh pengalaman secara langsung melalui lima pendekatan
(sense, feel, think, act, relate), baik sebelum maupun ketika mereka
mengkonsumsi sebuah produk atau jasa. Experiential marketing sangat efektif
bagi pemasar untuk membangun brand awareness, brand perception, brand equity,
maupun brand loyalty hingga purchasing decision dari pelanggan. Oleh karena itu
pemasar juga harus berhati-hati dalam memilih sarana yang benar dan media yang
tepat agar tujuan pemasaran dapat tercapai seperti yang diharapkan.
BAB 7
MANAJEMEN PRODUKSI
1. Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi
berkembang pesat karena adanya factor :
* Adanya pembagian
kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif
dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas
manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan
mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang
lebih tinggi.
* Revolusi Industri
Revolusi Industri
merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang
perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha
besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan
peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi
industri terlihat pada :
1. Bertambahnya
penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu
bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan
kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. meluasnya system
perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini
meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan
pemasaran.
* Perkembangan alat dan
tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak
hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
* Perkembangan ilmu dan
metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model
keputusan.
Penggunaan metode
ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik
dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan
(observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap
metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja
dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan
balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
Pengertian Manajemen ProduksiManajemen
Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.
>Organisasi yaitu
alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
>Manajemen Produksi
yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber
daya.
Dalam peningkatan
produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:
1. Produktifitas akan
meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan
produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan.
Pengertian produksiProduksi adalah:
-
suatu kegiatan atau proses yang mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (output).
-
kegiatan yang menghasilkan barang, baik
barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun
komponen-komponen penunjang.
-
kegiatan yang berhubungan dengan usaha
penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang atau jasa.
Utilitas / Kegunaan
(Utility) adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan manusia
(konsumen).
Terdapat empat jenis
utilitas berbasis produksi:
1.
Utilitas waktu : perusahaan membuat
produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannnya. Misalnya hiasan pohon natal
di waktu natal
2.
Utilitas tempat: Produk-produk tersedia
di tempat yang sesuai bagi konsumen
3.
Utilitas kepemilikan : Dengan membuat
suatu produk tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan digunakan.
4.
Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi, produksi menyebabkan produk-produk menjadi
tersedia.
Produksi diartikan
sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan(input) menjadi
keluaran(output).
Proses ProduksiProses
Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi
terus-menerusDilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk
barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak
mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang
standar(massal)
b. Produksi yang
terputus-putusProses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus
mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis
Pengambilan Keputusan
Dalam Manajemen ProduksiDilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil,
dibedakan menjadi
1. Pengambilan
keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan
keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan
keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan
keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi
Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup
Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi
1. Perencanaan system
produksi
2. Perencanaan operasi
dan system pengendalian produksi
Manajemen produksi
mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya.
Penambahan dan
perancangan sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain
hasil produksi
2. seleksi dan
perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi
perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak
dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi
dan operasi serta pemilihan kapasitas
Fungsi Serta Sistem
Produksi Dan Operasi
A. Fungsi Produksi dan
Opersi
Berikut ini ada 4
fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian
/pengawasan
Proses Produksi dapat
ditinjau dari 2 segi yaitu:
v Proses
Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi dapat
diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya.
Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan
sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat
menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
v Proses
Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan
dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses
transformasi.
• Proses analitis:
proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk
menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis :
proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi
suatu barang jadi.
Proses jasa : Tingkat
kontak dengan pelanggan
Satu cara
mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat
diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi:
Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa
sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah:
tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi
bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank,
nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
Proses Produksi dapat
ditinjaui dari dua segi yaitu:
1. Kelangsungan Hidup
a. Produksi
terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus
dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses
produksi ini, walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat
mesin yang dipakai tidak berubah. Misalnya penggergajian kayu mengubah balok
menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil, walaupun
terjadi perubahan bentuk tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat
mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang
terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak
terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-alat,
pengaturan kembali alat-alat dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai
dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan
berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.
2. Teknik
a. Proses ekstraktif :
suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan,
pertambangan.
b. Analitis : Proses
memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan:
Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis:
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi
terus-menerus
Dilakukan sebagai
proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk
barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini
menghasilkan produk yang standar(massal)
b. Produksi yang
terputus-putus
Proses produksi ini
dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan
penyesuaian terus-menerus.
2. Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis
Pemilihan Lokasi
PabrikPenentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena
mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya.
Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi
Pabrik
Tujuannya adalah agar
perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan
lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang
dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
>Lingkungan
masyarakat
> Kedekatan dengan
pasar
> Tenaga kerja
> Kedekatan dengan
bahan mentah dari pemasok
> Fasilitas dan
biaya transportasi
> Sumberdaya alam
lainnya
Faktor sekunder
> Harga tanah
> Dominasi
masyarakat
> Peraturan tenaga
kerja
> Rencana tata ruang
> Kedekatan dengan
lokasi pabrik pesaing
> Tingkat pajak
> Cuaca/iklim
> Keamanan
> Peraturan
lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah
penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi
masing-masing perusahaan. Misalnya :
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan
sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga
kerja
Perangkap Dalam
Pemilihan Lokasi
> Lokasi sulit
mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan
harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk
membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota
dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi
belum dibangun.
> Lokasi di sekitar
pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi
Pabrik
Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah
yang akan dipilih.Ü
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman
sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.Ü
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan
yang menguntungkan.Ü
BAB 8
KONSEP NILAI WAKTU DARI RUANG
Konsep nilai waktu uang
diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan
melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan
menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.
Suatu jumlah uang
tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah
uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount factor).
Suatu jumlah uang
tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang
tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu ( Compound factor)
1. Nilai yang akan datang (future value)
Nilai uang diwaktu akan
datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi
pada tingkat bunga yang berlaku.
2. Nilai saat ini (present value)
Nilai sekarang dari
jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present
value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
3. Anuitas
Anuitas adalah suatu
rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada
jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di
mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan
premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi
atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1. Anuitas biasa
(ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir
periode
2. Anuitas jatuh tempo
(due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal
periode.
Dalam Anuitas (A)
terkandung :
Angsuran (An) dan Bunga
(Bn)
Rumus :
A = An + Bn
Anuitas Terhutang
H = A1 + A2 + A3 +…….+
An
H = A1 + A1(1+b) +
A1(1+b) + …. + A1(1+b)
Nilai sekarang anuitas
PVAn = A1 [(S(1+i) n ]
= A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]
BAB 9
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Manajemen Keuangan Perusahaan
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik
dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya
dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba
Tanggung Jawab Manager
Keuangan
Aktivitas perusahaan
ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya
antara lain adalah
1.
Perolehan dana dengan biaya murah.
2.
Penggunaan dana efektif dan efisien
3.
analisis laporan keuangan
4.
analisis lingkungan Internal dan
eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.
Berdasarkan tugas
tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
1. Memaksimalkan nilai
perusahaan
2. Membina relasi
dengan pasar modal dan pasar uang
Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah
mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya
mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya.
Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1.
Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya
manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang
digunakannya.
2.
Tanggung jawab sosial, artinya dalam
mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3.
Etika, artinya manajemen dalam
mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka
bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
Peranan Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan
memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi
kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad
18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya
berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal :
Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 :
kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 :
anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 :
eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 :
inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 :
krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 –
sekarang : globalisasi
#Penganggaran Modal (
Capital Budgeting)
Istilah penganggaran
modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan
pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan
produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal –
Suatu Konsep Investasi
Dikatakan sebagai suatu
konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan
(penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang
dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana
yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang
relatif panjang, serta mengandung resiko.
Jenis Investasi
Investasi dapat
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :
(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba (non
profit investemen).
(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya
(non measurable profit investment)
(3) Investasi dalam penggantian ekuipmen
(replacement investment).
(4) Investasi dalam perluasan usaha (expansion
investment).
Penjelasan
Masing-masing Jenis Investasi di atas
(1) Investasi yang
tidak menghasilkan laba.
(2) Investasi yang
tidak dapat diukur labanya
(3) Investasi dalam
Penggantian Mesin dan Equipment.
(4) Investasi dalam
Perluasan Usaha
# penggolongan
investasi dalam pemilihan alternatif Investasi
Ada beberapa kriteria
dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan
beberapa metode :
1. Payback Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.
#metode penilaian
inverstasi
* Metode ini sering
pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method.
* Faktor yang
menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu
yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Perhitungan Pay-back yang
belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan
Pay-back Period =
Investasi .
( dlm tahun) Laba Tunai rata-2 per tahun
Misal :
Suatu rencana investasi
membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp.
80.000.000,- diperkira- kan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun
berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan
Rp. 25 juta.
Perhitungan pay-back
period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
Tahun Laba Tunai Investasi Yang Ditutup Payback Period yang Diperlukan
1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0
2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0
3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0
4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5
5 Rp. 25 juta -
-
Rp. 80 juta 3,5 tahun
Kesimpulan : Dalam
jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umum
ekonomisnya habis.
#Arus kas masuk
Menurut pernyataan
standar akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas adalah memberi
informasi histories mengenai perubahan kas dan setara kas dari laporan arus kas
yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas investasi, maupun
pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Average Return on
Investment Method ( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)
Metode ini juga disebut
Accounting method atau Financial Statement method.
Rumus. : Rata-rata
kembalian Investasi
Rata-Rata
Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … %
Investasi Rata-Rata
Investasi
Kriteria Penilaian.
1. Suatu
investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi
batasan yang ditetapkan manajer.
2. Jika
Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka
dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat
kembalian yang terbesar.
#Kebaikan Metode
Rata-rata Kembalian Investasi.
- Metode ini telah memperhitungkan aliran kas
selama umur proyek investasi.
Kelemahan Metode
Rata-rata Kembalian Investasi
1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Dipengaruhi oleh penggunaan metode
depresiasi.
3. Metode tidak dapat diterapkan jika
investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
Contoh :
Untuk melaksanakan
suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000. diperkirakan
10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash
inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash outflows),
termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp.
2.500.000.
Tarif Kembalian
Investasi :
Rp.(4.000.000 –
2.500.000) – (10.000.000/10)
Rp. 10.000.000
= 5%
Metode Average Rate of
Return
Metode ini digunakan
untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi. Misalnya, investasi
proyek poliklinik baru
• Aktiva tetap : Rp.
800 juta, umur 8 thn.
• Modal kerja : Rp. 200
juta
• Penghasilan kerja :
Rp.1.500 juta/thn
• Biaya operasional
tunai Rp. 1000 juta
• Pendapatan : Rp.
1.500 juta
• Biaya-biaya :
-Operasional tunai Rp.
1.000 jt
-Penyusutan (Rp.
800jt/8) Rp. 1.100jt
• Laba sblm pajak : Rp.
400jt
• Pajak (35%) : Rp.
140jt
• Laba stlh pajak : Rp.
260jt
Rata-rata dana
investasi susut Rp. 100jt/thn
Rata-rata dana
investasi dalam aktiva tetap =(800jt+700+600+500+400+300+200+100+0)/9= Rp.
400jt
Total investasi
rata-rata = RP. 400jt+RP. 200jt = Rp.600jt
Average Rate of Value =
Rp.260 X 100%
Rp.600
= 43,33 %
Metode Net Present
Value
Metode Net Present
Value adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan
memperhatikan time value of money. Gunakan rumus time value of money yang
present value untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut
akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita
terima sekarang. Jika selisihnya positif maka bisnis tersebut diterima. JIka
negative, bisnis tersebut tidak layak. Jika 0, bisnis tetap dijalankan jika
bisnis tersebut digunakan untuk kepentingan public. NPV semakin besar semakin
layak. Untuk independent projects pilih yang positif. Untuk mutually eksklusif
pilih yang positifnya paling besar.
Metode Profitability
Index
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai
investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru
dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Metode Internal Rate of
Return
Metode Internal Rate of
Return adalah adopsi dari NPV. Satuannya menggunakan %. Tingkat bunga dimana
arus kas masuk yang sudah di-presentvaluekan = Initial Investment-nya. IRR >
K diterima, IRR < K ditolak. Semakin besar IRR, proyek semakin layak.
Perencenaa keuangan
Rencana keuangan adalah
rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari dimasa yang akan
datang.
1. Mengapa Perusahaan
Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan
membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar
pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan
dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka
Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang
(Long Term / Capital Xpenditures)
2. Pembelanjaan Atau
Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)
Untuk memenuhi
kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan
dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik
serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar
perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
• Sumber Dana Jangka
Pendek.
Sumber dana jangka
pendek meliputi :
-
Trade Credit (Utang Dagang), berfungsi
sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi
pembayarannya diserahkan kemudian.
-
Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan
Jaminan (Scured Short Term Loan), merupakan sumber dana jangka pendek yang
sangat penting.
-
Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan
(Unsecured Short Term Loan), Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek
yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu
menyerahkan jaminan kepada bank.
-
Letter Of Credit, Adalah janji tertulis
dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan
yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
-
Commercial Paper, adalah surat berharga
yang diterbitkan dan dijual oleh perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendeknya.
-
Factoring. Perusahaan dapat memperoleh
dana dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan
kepada perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah
lembaga keuangan.
• Sumber Dana Jangka
Panjang.
Pada umumnya perusahaan
membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya,
seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus
mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh
dari :
- Pembiayaan Melalui
Utang :
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan
- Pembiayaan Dengan
Modal Sendiri (Equity Financing) : a) Saham biasa
c) Laba ditahan
BAB 10
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya
manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang
biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau
dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen
sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber daya
manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung
sumber daya manusianya.
Berikut ini adalah
pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
1. Menurut Melayu SP.
Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry
Simamora
MSDM adalah sebagai
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan
terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut
desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan
karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S.
Rucky
MSDM adalah penerapan
secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan
pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk
mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas,
menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia
dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri
dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi
kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan
dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas
yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya
manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenalMarket/ marketing,
pasar
B. Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami
berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus dapat
menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model- model yang
digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan
oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model- model
ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai
aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber
daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi
departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara
laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen
sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai
peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam model ini,
operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang
hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan,
di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan
adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial
Aspek pinansial
manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para
manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini
meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan,
pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam
mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para
manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manjerial
Model manajerial ini
memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami
kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua
manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya
manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani
fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja
dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan
manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen
sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai
pelatih dan fsilitator.
5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model
ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan
dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam
organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya
memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini menggabarkan
tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan
mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap
bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar
aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains
terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya
manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta
manajemen karir.
C. Fungsi manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan adalah
usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang
tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Rekrutmen
Menurut Schermerhorn,
1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk
mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan
kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi
spesifikasi pekerjaan.
3. Seleksi
Seleksi tenaga kerja
adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik
pelamar.
Kemudian dari cv
pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang
gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil
kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja /
interview dan proses seleksi lainnya.
4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (training)
merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep,
peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273).
Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan
(development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau
instansi pendidikan.
Menurut (Hani
Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan
(training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan
teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan
para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang.
Sedangkan pengembangan
(Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki
dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
5. Evalauasi Kinerja
Evaluasi sama
pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan,
pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian.
Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.
Penyusunan sistem dalam
organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran pihak-pihak dalam
organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen
puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian.
Oleh karena itu,
evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat
pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-
kejadian khusus lainnya.
Sebagai bagian dari
fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi
seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi
evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen,
evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama
setiap kali.
6. Komensasi
Pmberian balas jasa
langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai
imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip Kompensasi
adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
7. Pengintegrasian
Kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta
kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.
8. Pemeliharaan
Kegiatan untuk
memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar
tercipta kerjasama yang panjang.
9. Pemberhentian
Pemutusan hubungan
kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut
Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas
seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
D. 4 (Empat) tujuan manajemen SDM adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen
sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggungjawab
secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan
meminimalkan dampak negatifnya.
b. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional
adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
c. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional
adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia
pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d. Tujuan Individual
Tujuan individual
adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak
mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
BAB 11
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
A.pengertian akutansi
Pengertian akutansi
adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer,
pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham,
kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini
dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari
akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi,
diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu
yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana
pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin
sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi
adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita
bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Pihak - Pihak Yang Berkepentingan Dalam Akuntansi
A. Pihak Intern
Adalah pihak manajemen
yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk
tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan
perencanaan (planning) suatu perusahaan.
B. Pihak Ekstern
Adalah pihak-pihak yang
berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan
tersebut.
1. Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan
informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya
perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan
perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2. Calon Investor
Bagi calon investor
sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka
untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan
tersebut atau tidak.
3. Kreditor
Informasi akuntansi
suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh
kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau
ditarik pinjamannya.
4. Calon Kreditor
Bagi calon kreditor
informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai bahan
pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah
perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.
5. Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan
bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh)
badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi
perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6. Karyawan perusahaan
yang bersangkutan
Informasi akuntansi
perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk
kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna untuk kemantapan
kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial karyawan.
D. PRINSIP-PRINSIP AKUTANSI
1. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Persoalan penting yang dihadapi perusahaan
adalah kapan pendapatan harus diakui.
Jika telah terealisasi
atau dapat di realisasikan, Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk
(barang dan jasa) telah dipertukarkan dengan kas. Ketika terjadi penjualan,
pendapatan diakui pada saat penjualan. Dasar penjualan ini melibatkan transaksi
pertukaran antara penjual dan pembeli. harga jual adalah pengukuran objektif
atas jumlah pendapatan yang diakui.
Telah dihasilakan.
Metode Persentase
Penyelesaian
Metode ini mengakui
pendapatan proyek jangka panjang berdasarkan perkiraan yang pantas atas
kemajuan menuju penyelesaian. Kemajuan menuju penyelesaian diukur dengan
membandingkan biaya yang dikeluarkan dalam setahun dengan total biaya yang
diperkirakan untuk proyek keseluruhan. Persentase tersebut dikali dengan total
pendapatan untuk proyek. Persentase ini kemudian diakui sebagai pendapatan
untuk periode tersebut.
Rumus metode persentase
penyelesaian :
Biaya Dikeluarkan
(periode berjalan) ÷ total estimasi biaya
= persentase
penyelesaian (periode berjalan)
Persentase penyelesaian
(periode berjalan) x total pendapatan
= Pendapatan Diakui
(periode berjalan)
Pendapatan yang diakui
selama periode berjalan dikurangi biaya yang dikeluarkan pada periode berjalan
sama dengan laba kotor untuk periode berjalan.
Pendapatan Diakui – Biaya Dikeluarkan
= Laba kotor diakui
(periode berjalan)
Metode Angsuran
Dengan menggunakan
metode angsuran, setiap pengumpulan kas dari pelanggan terdri atas:
(1)
pengambilan bagian harga pokok
penjualan, dan
(2)
bagian laba kotor dari penjualan.
Rumus untuk mengakui
laba kotor :
Perolehan kas dari
pelanggan x persentase laba kotor
= laba kotor diakui
selama periode tersebut
2. Prinsip Penandingan
Dalam mengakui beban, pendekatan yang dipakai
adalah biarkan beban mengikuti pendapatan. Beban diakui bukan pada saat upah
dibayarkan, atau ketika pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk diproduksi,
tetapi ketika pekerjaan (jasa) atau produk secara actual memberikan kontribusi
terhadap pendapatan. Jadi pengakuan beban berkaitan dengan pengakuan
pendapatan.
3. Prinsip Pengungkapan Penuh
Dalam memutuskan
informasi apa yang akan dilaporkan, praktek yang umum adalah menyediakan
informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai.
Prinsip ini sering disebut prinsip pengungkapan penuh mengakui bahwa sifat dan
jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan
serangkaian trade-off
4. Prinsip Biaya
Prinsip biaya
menyatakan bahwa asset harus dicatat pada biayanya. Biaya digunakan karena
biaya tersebut relevan dan andal. Biaya disebut relevan karena menunjukan harga
yang dibayar, asset yang dikorbankan, dan kesepakatan yang dibuat pada tanggal
perolehan. Biaya disebut andaal karena keterukuran yang efektif, berdasarkan
fakta, dan dapat diverifikasi. Biaya juga merupakan hasil dari transaksi
pertukaran. Biaya adalah dasar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan.
E.LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah
catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
F. ISI LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan
terdiri dari:
-
Neraca, menginformasikan posisi keuangan
pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah
kewajiban, dan modal perusahaan.
-
Perhitungan laba rugi, menginformasikan
hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
-
Laporan arus kas, menginformasikan
perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha,
pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
-
Catatan atas laporan keuangan,
menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari
hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan
diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan
kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan
tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan.
Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk
mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan
harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap
perusahaan tertentu.
G.Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
NERACA
Staffel (Report Form).
Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta
pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Scontro (T-Account
Form). Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada
sisi kanan atau sebelahmenyebelah
H.TENTANG LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi
adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang
diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan
dalam laporan ini dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu
Laporan laba rugi
mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya
PENGHASILAN (income)
Adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee),
pendapatan bunga dan lainnya.
BEBAN (expanse)
Adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk
dalam kategori beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP),
biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.
I.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Multiple Step.
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai
dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha
dan beban luar usaha.
Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi
step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
Single Step. Dalam
bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan
luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu
kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah
pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa)
rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa
J. Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan
1. Menurut PAI
Tujuan akuntansi
keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif.
a.
Tujuan umum laporan keuangan
-
Untuk memberikan informasi keuangan yang
dapat dipercaya mengenai sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu
perusahaan.
-
Untuk memberikan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan
yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam tangka memperoleh laba.
-
Untuk memberikan informasi keuangan yang
membantu para pemakai laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
-
Untuk memberikan informasi penting
lainnya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban.
-
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin
informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan keuangan.
b.
Tujuan kualitatif informasi keuangan
Informasi keuangan yang
disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi beberapa kriteria atau
standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi keuangan:
Relevan (Relevances)
Relevansi suatu
informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi tidak
relevan untuk keperluan para pengambilan suatu keputusan, maka informasi
demikian tidak ada gunanya, betatapun kualitas lainnya terpenuhi. Oleh karena
itu sehubungan dengan relevansi informasi tadi maka perlu dipilih metode
pelaporan akuntansi keuangan yang tepat.
Dapat diuji
(Understandability)
Pengukuran tidak dapat
sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal ini
berhubungan dengan keterlibatan manusia dalam proses pengukuran dan penyajian
informasi, sehingga proses pengukuran itu tidak lagi berlandaskan realitas
objektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya informasi
keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen
dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
Dapat dimengerti
(Verifiability)
Informasi yang
disajikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk
yang disesuaikan dengan pengertian para pemakai. Dalam hal ini pihak pemakai
informasi juga diharapkan adanya pengertian atau pengetahuan mengenai aktivitas
ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan serta istilahistilah teknis yang
digunakan dalam laporan keuangan.
Netral (neutrality)
Artinya laporan
keuangan atau informasi keuangan itu diarahkan pada kepentingan umum dan tidak
bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.
Tepat waktu
(Timeliness)
Informasi hendaknya
diberikan sedini mungkin agar dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
ekonomi.
Daya banding
(comparability)
Informasi dalam laporan
keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan perusahaan
sejenis pada periode yang sama.
Lengkap (Completeness)
Informasi keuangan
lengkap bila memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar
pengungkapan laporan keuangan. Standar itu menghendaki pengungkapan seluruh
fakta keuangan yang penting dan penyajian fakta secara jelas agar tidak
menyesatkan pemakainya.
BAB 12
Keuangan Perusahaan
Pengertian Perusahaan Keuangan
Perusahaan Keuangan
merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang
surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.
Adapun jenis-jenis
perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
Bank Komersial
(Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman
dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
Thrifts : lembaga
simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.
Perusahaan asuransi :
lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders) dari even/kejadian yang buruk.
Perusahaan sekuritas
dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat
dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat
berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
Perusahaan Pembiayaan
(Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada
individu dan bisnis.
Reksa dana (Mutual
Funds) : lembaga keuangan yang
menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan
selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
Estimasi Penjualan
Estimasi penjualan
memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan. peramalan
penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu
perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi
tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan
usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka
pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah
yaitu meliputi:
Peramalan Penjualan
Untuk menyusun
peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi
linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode
yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan
tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase
penjualan.
Pada analisis regresi
ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel
dependen
a = adalah intersep
(titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan
(slope) kurva linier
X = adalah variabel
independen.
Persamaan di atas dapat
digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a
merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a
adalah nilai Y, bila X=0).
Nilai b adalah
kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y
sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan
sepanjang kurva linier.
Tingkat Pertumbuhan
Penjualan
Adapun persamaan yang
digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat
Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada
tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
Penentuan besarnya AFN
(Additional Fund Needed)
Peramalan Neraca
Peramalan Laporan Laba
Rugi
Estimasi Produksi
Anggaran produksi
adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.
Estimasi Pembelian Bahan Langsung
adalah pembelian barang
secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini
sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan
barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih
menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak
perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya
dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya.
lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu
pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan
langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan
pembantu dan bahan penunjang produksi.
Upah Langsung
Upah yang diberikan
secara langsung kepada pekerja.
Estimasi Bahan Fabrikase
Merupakan estimasi yang
menjelaskan tentang beban pabrikase.
Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran
produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
-
Data yang telah dihitung dalam anggaran
produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga
langsung
-
Keakuratan datanya dipengaruhi data
dalam anggaran yang lain.
Estimasi Beban Penjualan
adalah beban si penjual
karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh
pihak-pihak tertentu.
Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi
perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian
Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari
ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
-
Tingginya jumlah pekerja pekerjaan
sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara
(rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta
pembayaran remunerasi)
-
Perubahan undang-undang banyak dan
perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
-
Penerapan sistem pembayaran remunerasi
mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan
pekerja flex.
Estimasi Laba Rugi
Rekening-rekening laporan
laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu
meliputi:
a.
Laba merupakan kenaikan modal saham yang
dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b.
Rugi yaitu merupakan penurunan modal
saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu
periode tertentu.
Estimasi Kas
Setiap perusahaan dalam
menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan
arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus
kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan
sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka
arus kas yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi arus kas
menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”.
(1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan
variasi dari laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan
sumber dan laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan arus kas yang
tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai arus kas masuk
dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan yang
mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan
dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi
saldo awal dan saldo akhir kas dan setara kas.
Kegunaan laporan
KasTujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas operasi,
investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.
Kegunaannya :
1.
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
arus kas bersih masa depan,
2.
Menilai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk
pendanaan eksternal.
3.
Menilai alasan perbedaan antara laba
bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4.
Menilai pengaruh transaksi investasi dan
pendanaan baiuk kas maupun non kas
Penyajian Laporan Kas
Karakteristik transaksi
dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Aktifitas Operasi
2. Aktifitas Investasi
3. Aktifitas Pendanaan
perusahaan diwajibkan
untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah satu
metode dibawah ini :
1. Metode Langsung
Metode langsung
mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas
bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba
rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga
menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung
memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap
lebih informatif dan terperinci.
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba
atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan
kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi
dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya
metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh
perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus
kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Beberapa peralatan
dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih lanjut
oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
1) Analisis Perbandingan
Dalam analisis
perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau
periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan.
2) Analisis Persentase
Metode ini merupakan
metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi.
Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan
keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional
dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka
dasar.
3) Metode Index time Series
Dalam metode ini
dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan.
Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun
dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan
mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang
lain.
4) Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan
adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos
lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna
untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun
jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur
dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan
profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio
perusahaan itu sendiri selama beberapa periode untuk menilai perkembangan
perusahaan tersebut. Selain itu dapat dibandingkan dengan rasio-rasio dari
beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja perusahaan, apakah
perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata industri.
5) Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan arus kas dapat
membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam
neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa
artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif
atau negatif.
6) Analisis Rasio Arus Kas
Analisis laporan arus
kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.
BAB 13
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
1.
Benturan dengan kepentingan masyarakat
Klasifikasi aspek
pendorong tanggung jawab sosial
Dalam menunaikan
tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal
– hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.
Dorongan dari pihak luar, dari
lingkungan masyarakat.
2.
Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri,
sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya.
2.
Dorongan tanggung jawab sosial.
Berikut ini adalah
klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial
pada sebuah bisnis :
1.
Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi
serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin
bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang
manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan
manajemen orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen
akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku
bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
a. Peningkatan
modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
b. Adanya
partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen
parsitipatif.
c. Penurunan
absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang
menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan
mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e. Kepercayaan
konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya
dari perusahaan.
2.
Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi, yang
menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak
dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai
bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan
bahan peledak.
3.
Penghematan energi.
Pengurasan secara
besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti
batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut
tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta
mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan
tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
4.
Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat
pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya
kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
5.
Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya
tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang
Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan
dari gerakan konsumerisme ini adalah :
a.
Memperoleh perhatian dan tindakan nyata
dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b.
Pelaksanaan strategi advertensi atau
periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c.
Diselenggarakan panel-panel disuksi
antara wakil konsumen dengan produsen.
d.
Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e.
Berjalannya proses public relation (PR)
yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
3.
Etika bisnis
Merupakan penerapan
secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika
pergaulan bisnis.
Hubungan antara bisnis
dengan langganan/kosumen merupakan pergaulan a antara konsumen dengan produsen
dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
·
Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan
kosumen untuk membandingkan harga terhadap produk
·
Kemasan membuat konsumen tidak dapat
mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta
kandungan yang terdapat dalam produk tersebut
·
Promosi, terutama iklan merupakan
gangguan etis tang paling utama
·
Pemberian servis dan garansi sebagai bagian
dari layanan purna jurnal
Hubungan dengan
karyawan
Bentuk hubungan ini
meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ), promosi, transfer,
demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan
tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
Hubungan antara bisnis
Pemberian informasi
hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan
kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
Hubungan dengan
investor
Pemberian informasi
yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan
ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
Hubungan dengan
lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga
keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat
financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung
jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap
lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud
dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep stockholder.
4.
Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
Penjabaran dari
kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial
bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu
bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam
masyarakat.
Beberapa bentuk
pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP).
Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak
dijalankan pengusaha
dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur
kewajiban dan hak
masing-masing pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah seperti
cuti, tunjangan hari
raya, dan pakaian kerja.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Penanganan limbah
industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi
menjaga lingkungan.
c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (k3)
Penekanan pada faktor
keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang
berfungsi menjaga
keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang
lainnya.
d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sistem perkebunan yang
melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan
besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan
dimana semua bahan
bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang
berfungsi sebagai
plasma.
e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat.
Sistem ini melibatkan pengusaha
besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah
sebagai mitra kerja
yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah
kepada pengusaha besar,
oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam
pelaksanaannya.
BAB 14
BISNIS INTERNASIONAL
1.
Bisnis Ekonomi Internasional
Seperti tersebut diatas
bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati
batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi
bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara
dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara
lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional,
meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya
dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan
internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR
NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca
Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar
dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut
sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca
pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini
mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami
devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka
Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi
PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional
yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines)
merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi
bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar
negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha
tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena
tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan
kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan
ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi
dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
– Licencing
– Franchising
– Management
Contracting
– Marketing in Home
Country by Host Country
– Joint Venturing
– Multinational
Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi
internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering
disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar
sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan
internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering
dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata
memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan
internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran
internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif
dari pada perdagangan internasional.
2. Alasan
melaksanakan bisnis internasional
A. Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith
Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena
melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut
memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut
memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada
beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga
kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran
dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
B. Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan
komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika
suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih
murah daripada negara lainnya.
C. Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar
ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola
konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar
internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal
ini diberlakukan untuk negara lain.
3.
TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang
memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara
bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai
dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat
tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar
Negeri
6. Produksi dan
Pemasaran di Luar Negeri
EKSPOR INSIDENTIL
(INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk
masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai
dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor
insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya
kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan
kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
EKSPOR AKTIF (ACTIVE
EXPORT)
Tahap terdahulu itu
kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang
rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif.
Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan
semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional
tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk
melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana
pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula
disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut
tahap pembelian atau “Purchasing”.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah
tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau
merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah
hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan
manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk
bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada
perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya
merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual
tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses
produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang
jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
“Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima
disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai
“Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu
misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
4.
Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis
internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar
domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering
kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu
kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri
sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis
internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
Hambatan operasional
Peraturan atau kebijkan
Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industry-industri di
dalam negri
Perbedaan tingkat upah
A. Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk
Tarif bea masuk adalah
pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor
maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri,
maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga
barang dalam.
B. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
Perbedaan dalam hal
bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal
ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik
bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan
bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada
saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa
lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang
harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu
bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang
sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun
dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu.
Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya
dengan nama ” Chevrolet’s Nova ” , pada hal di negara Spanyol kata ” No Va ”
berarti ” tidak dapat berjalan “. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk
memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut. Perbedaan kondisi sosial
budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis
internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun
bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki
arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya
ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki
kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket ,
sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang – barang yang berupa
alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita ,
sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
C. Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang
kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan
terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang
ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan
negara-negara Komunis.
Ketentuan hukum ataupun
perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi
berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang
barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang –
undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis
Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun
setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
D. Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan
atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni
transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara
yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk
dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal
laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan
atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal.
Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya
hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal , maka kembalinya
kapal tersebut dari negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal
kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu
sendiri.
5.
Perusahaan Multinasional (PMN)
Adalah perusahaan yang
berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan
seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara.
Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi
manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang
melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik
global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi,
dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan
melobi politik.
A. Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional
Banyak contoh
perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola , Colgate , Johnson &
Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric , Toyota , Philips dari
negeri Belanda , Nestle dari Switzerland , Unilever dari Belanda dan lnggris ,
Bayer dati Jerman , Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan
sebagainya.
Peluang Bisnis Dari Rumah Yang Beragam Peminatnya
BalasHapusUsaha Dagang Rujak Cingur Sebagai Solusi Ibu Rumah Tangga
Bagi beberapa ibu-ibu di pedesaan, punya usaha sendiri yang bisa dijalankan di tempat tinggal sambil mengerjakan kewajiban sehari-hari merupakan satu pilihan. Banyak ibu rumah tangga bersama beragam solusi dan inspirasi kreatif lebih memilih mengakses usaha sendiri dirumah. Dagang Rujak Cingur misalnya, terdengar terlampau sederhana. Namun banyak yang mengumpulkan pundi-pundi recehan lewat Peluang Usaha Di Jawa Timur Yang Banyak Pembelinya dan berujung kesuksesan dengan terhubung usaha yang lebih besar.
Rujak Cingur merupakan Usaha Rumahan Di Desa Yang Beragam Peminatnya dan tidak benar satu kuliner khas jawa timur bersama dengan citra rasa yang begitu menggoda dan digemari banyak orang. Resep Cara Membuat Rujak Cingur yang terbilang simple dan mudah membuat semakin banyak orang menghendaki mencoba untuk membuat dan meraih kepuasan citra rasa. Penyajian rujak cingur dapat ditambahkan denga kerupuk untuk melengkapi dan menambah kreasi lebih lengkap dan menarik. Jika kamu penasaran mendambakan mengerti Cara Membuat Rujak Cingur, silahkan klik link diatas.
Jualan Rujak Cingur mampu kamu coba kalau kamu merupakan keliru satu orang dengan kriteria berikut:
-Ibu tempat tinggal tangga atau lajang yang lebih bahagia diam dirumah.
-Tergolong orang yang cinta kuliner daerah.
-Ingin punya bisnis bersama modal yang terbatas.
-Ingin punyai bisnis yang simple, sederhana, dan tidak kuras pikiran.
Tempat Untuk Jualan Rujak Cingur
Untuk lokasi Peluang Usaha Rumahan Di Desa Yang Banyak Pembelinya, memastikan tempat yang berada ditengah pemukiman penduduk. Jenis usaha ini tidak cukup sesuai untuk dilaksanakan ditempat-tempat yang ramai lalu-lalang kendaraan. Karena penikmat Rujak Cingur mayoritas adalah kalangan masyarakat bawah yang banyak menggunakan pas mereka dilingkungan tempat tinggal mereka sendiri.
bagus dan sangat membantu
BalasHapus